Seorang remaja putri bunuh diri dan lima lainnya hari Minggu (22/2) dalam serangan bom bunuh diri di timur laut Nigeria, di mana pasukan pemerintah sedang memerangi pemberontak kelompok ekstrimis Islam Boko Haram.
Beberapa saksi mata menggambarkan remaja putri itu berusia tidak lebih dari delapan tahun dan mengatakan ia meledakkan bom di pos pemeriksaan di pasar di Potiskum, di mana warga setempat menjual dan memperbaiki ponsel.
Pihak berwenang mengatakan 19 lainnya luka-luka dalam ledakan itu. Belum ada pihak yang mengklaim bertanggungjawab atas pemboman itu, tetapi serangan ini dikenal sebagai bentuk serangan Boko Haram. Kelompok pemberontak itu kerap menggunakan pemboman sebagai pembom bunuh diri setahun terakhir ini.
Boko Haram telah mengalami kekalahan dalam pertempuran melawan Nigeria dan negara-negara tetangganya – seperti Kamerun, Niger dan Chad. Tetapi terus melancarkan serangan yang baru-baru ini memaksa Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menangguhkan pemilu presiden dan parlemen hingga tanggal 28 Maret mendatang.
Dalam wawancara dengan harian “ThisDay” yang diterbitkan hari Minggu, pemimpin Nigeria itu mengakui bahwa ia dan pemerintahnya sebelumnya meremehkan kekuatan Boko Haram. “Mungkin pada awalnya saya dan tim di pemerintah meremehkan kapasitas Boko Haram” ujar Jonathan.
Tetapi ia menambahkan militer Nigeri baru-baru ini memperoleh sejumlah besar senjata dan amunisi untuk melawan Boko Haram. Jonathan bertekad menekan kelompok pemberontak itu dan “dengan ijin Tuhan” kami akan menangkap pemimpin Boko Haram – Abubakar Shekau – sebelum pemilu.