Revisi APBN Mungkin Dorong Defisit Sampai 2,5% PDB

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

Lewat revisi tersebut, pendapatan negara bukan pajak dari sumber-sumber daya alam diperkirakan akan berkurang sekitar Rp 70 triliun dari yang sebelumnya dianggarkan.

Revisi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016 yang saat ini sedang disusun dapat mendorong defisit sampai 2.5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari 2,1 persen sebelumnya, menurut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Kamis (7/4).

Lewat revisi tersebut, pendapatan negara bukan pajak dari sumber-sumber daya alam diperkirakan akan berkurang sekitar Rp 70 triliun dari yang sebelumnya dianggarkan.

Sementara itu, pendapatan pajak dari sektor minyak dan gas diperkirakan akan kurang Rp 17 triliun, ujar Bambang.

Akibat pengurangan pendapatan negara, pemerintah mungkin mengurangi belanja Rp 50,6 triliun dalam revisi APBN, tambahnya.

Belanja pemerintah dalam anggaran awal ditetapkan pada Rp 1.325,6 triliun, sementara total belanja adalah Rp 2.095,7 triliun. [hd]