Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pekan ini bahwa invasi Rusia atas Ukraina bisa memaksa empat juta warga Ukraina mengungsi dari negara mereka. Hal itu akan menjad krisis pengungsi terburuk di Eropa dalam lebih dari 70 tahun.
Menurut Komisioner Tinggi PBB urusan Pengungsi Filippo Grandi, hingga Sabtu (26/2) pagi, lebih dari 150 ribu warga Ukraina telah menyeberang ke negara-negara tetangga. Sekitar 75 ribu diantaranya menyeberang ke Polandia.
More than 150,000 Ukrainian refugees have now crossed into neighbouring countries, half of them to Poland, and many to Hungary, Moldova, Romania and beyond.Displacement in Ukraine is also growing but the military situation makes it difficult to estimate numbers and provide aid.
— Filippo Grandi (@FilippoGrandi) February 26, 2022
Pada Sabtu (26/2) pagi, Grandi mencuit jumlah pengungsi di dalam Ukraina "juga meningkat, tapi situasi militer menyulitkan upaya untuk memperkirakan jumlahnya dan untuk menyediakan bantuan."
Polandia beserta Moldova, Romania, Slovakia dan Hungaria telah melonggarkan kontrol perbatasan terkait COVID-19 untuk memperbolehkan warga Ukraina mengungsi ke negara-negara itu. Pemerintah Polandia menyatakan pihaknya membuka perbatasan dan tidak akan mewajibkan dokumen resmi.
“Kami akan bantu semua orang. Kami tidak akan membiarkan siapapun tanpa bantuan," kata dinas perbatasan Polandia.
Menurut kantor berita Associated Press (AP), antrean mobil di Medyka, perbatasan Polandia-Ukraina mencapai 15 kilometer.
Para pengungsi kebanyakan perempuan, anak-anak dan lansia, karena Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pekan ini melarang laki-laki usia militer untuk meninggalkan negara itu. [vm/ft]