Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di Ibu Kota Kyiv, kata militer Sabtu (26/2) pagi. Hal tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Volodymyr Zelenskyy memperingatkan bahwa Moskow akan berusaha merebut Kyiv sebelum fajar.
Pemimpin Rusia Vladimir Putin melakukan invasi skala penuh pada Kamis (24/2) yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan terjadinya Perang Dingin baru di Eropa.
Negara-negara Barat mengumumkan sanksi pribadi yang menargetkan Putin ketika tentaranya maju ke Ukraina, sementara Zelenskyy meminta Ukraina mempertahankan diri.
"Perhatian khusus pada Kyiv, kita tidak bisa kehilangan ibu kota," katanya.
"Saya beralih ke pembela kami, pria dan perempuan, di semua lini: malam ini musuh akan menggunakan semua kekuatan yang dimilikinya untuk menghancurkan pertahanan kita dengan cara yang berbahaya, kasar, dan tidak manusiawi," katanya.
"Malam ini mereka akan mencoba menyerbu" ibu kota, tambahnya.
Zelenskyy, yang sebelumnya menyerukan bantuan yang lebih dari Barat, mengatakan dia berbicara dengan para pemimpin dunia, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden AS Joe Biden.
"Kami telah menyepakati lebih banyak bantuan, lebih banyak dukungan, dukungan signifikan untuk negara kami," katanya.
Warga sipil yang bersiap untuk menghadapi pasukan Rusia yang bersenjata lengkap telah mengumpulkan senapan serbu dan didesak oleh Kementerian Pertahanan Ukraina "untuk membuat bom Molotov dan menetralisir musuh.”
"Saya baru pertama kali memegang senjata kemarin," kata instruktur paralayang yang menjadi sukarelawan Roman Bondertsev. "Kami akan mencoba yang terbaik."
Di pusat kota Kyiv, wartawan AFP mendengar ledakan keras pada Sabtu (26/2) pagi.
"Pertempuran sengit berlanjut," Layanan Komunikasi Khusus Negara Ukraina mengunggah di akun telegramnya sekitar pukul 03.30 GMT.
AFP melihat seorang pria dengan pakaian sipil tewas tergeletak di trotoar ketika petugas medis di dekatnya bergegas membantu pria lain yang mobilnya dihancurkan oleh kendaraan lapis baja.
Kyiv mengatakan bahwa 137 orang, termasuk tentara dan warga sipil, telah tewas.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan negara itu mengatakan "dua target musuh berhasil ditembak jatuh.” Target tersebut diidentifikasi sebagai helikopter SU-25 Rusia dan seorang pembom militer, di dekat zona separatis di timur.
Kementerian Pertahanan di laman Facebooknya mengatakan sebuah pesawat angkut Rusia juga telah "dijatuhkan" di dekat Vasylkiv, sebuah kota sekitar 30 kilometer barat daya Kyiv. [ah]