Demonstrasi terjadi setiap hari di Sudan, setelah pemerintah mencabut subsidi BBM hari Minggu (22/9) lalu, yang membuat harga bensin naik dua kali lipat.
Lebih dari tiga ribu demonstran turun ke jalan di ibukota Sudan, Khartoum hari Sabtu (28/9), menuntut agar Presiden Omar al-Bashir mundur, setelah keresahan berhari-hari yang menewaskan puluhan orang.
Demo terjadi setiap hari setelah pemerintah mencabut subsidi BBM hari Minggu (22/9) lalu, yang membuat harga bensin naik dua kali lipat.
Menurut polisi, empat orang demonstran ditembak tewas kawanan tak dikenal hari Jumat, sehingga seluruhnya korban jiwa mencapai 33. Aktivis oposisi menuduh Partai Kongres Nasional yang dipimpin Bashir melakukan vandalisme dan mempersenjatai milisi untuk membuat rakyat berbalik memusuhi demonstran.
Di distrik Burri, lebih dari seribu orang menghadiri pemakaman seorang demonstran yang tewas, Salah Sahuri, seorang dokter dari keluarga pedagang kaya yang memiliki hubungan kuat dengan pemerintah.
Demo terjadi setiap hari setelah pemerintah mencabut subsidi BBM hari Minggu (22/9) lalu, yang membuat harga bensin naik dua kali lipat.
Menurut polisi, empat orang demonstran ditembak tewas kawanan tak dikenal hari Jumat, sehingga seluruhnya korban jiwa mencapai 33. Aktivis oposisi menuduh Partai Kongres Nasional yang dipimpin Bashir melakukan vandalisme dan mempersenjatai milisi untuk membuat rakyat berbalik memusuhi demonstran.
Di distrik Burri, lebih dari seribu orang menghadiri pemakaman seorang demonstran yang tewas, Salah Sahuri, seorang dokter dari keluarga pedagang kaya yang memiliki hubungan kuat dengan pemerintah.