Ribuan orang berpartisipasi dalam prosesi pemakaman massal untuk 27 orang yang tewas akibat aksi pemboman bunuh diri yang menarget sebuah masjid Syiah sehari sebelumnya.
Polisi di Kuwait mengatakan, mereka sedang menginterogasi sejumlah tersangka terkait pemboman bunuh diri itu, yang diklaim dilakukan sebuah afiliasi kelompok Negara Islam (ISIS).
Sebuah pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri, Sabtu (27/6), mengatakan, polisi menangkap pemilik mobil yang digunakan pembom untuk pergi ke Masjid Imam Sadiq, dimana ia kemudian meledakkan bom yang dibawanya di tengah kerumunan orang yang sedang beribadah. Polisi tidak mengungkapkan berapa banyak tersangka yang sedang diinterogasi.
Aksi pemboman itu, yang juga melukai lebih dari 200 pria yang sedang melakukan ibadah shalat Jumat, merupakan serangan teroris pertama di Kuwait selama lebih dari dua dekade.
Pemerintah membantu merencanakan pemakaman massal bagi para korban itu. Ribuan warga Sunni dan Syiah dari berbagai penjuru negara berpartisipasi dalam prosesi di Masjid Al-Akbar, Kuwait. Banyak di antara mereka membawa bendera Kuwait, beberapa lainnya membawa bendera hitam tanda berduka. Beberapa orang meneriakkan kata-kata, “Sunni dan Syiah bersaudara.”