Ribuan Warga Afghanistan Cari Izin Masuk Sementara ke AS, Hanya Sedikit yang Diterima 

  • Associated Press

Kantor Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS) di Miami, 17 Agustus 2018. (AP/Wilfredo Lee)

Lebih dari 28 ribu orang Afghanistan telah mengajukan permohonan masuk sementara ke AS dengan alasan kemanusiaan tidak lama sebelum Taliban merebut kembali Afghanistan dan memicu penarikan AS yang kacau. Tetapi hanya sekitar 100 permohonan yang telah disetujui, kata para pejabat federal.

Kantor Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS (USCIS) telah berupaya keras untuk mengimbangi lonjakan pendaftar program yang jarang digunakan itu, yang dikenal sebagai penerimaan sementara untuk alasan kemanusiaan, tetapi berjanji akan meningkatkan jumlah stafnya untuk mengatasi tumpukan pekerjaan tertunda yang kian banyak.

Keluarga-keluarga Afghanistan di AS dan berbagai organisasi imigran yang mendukung mereka menyatakan lambannya laju persetujuan itu mengancam keselamatan keluarga mereka, yang menghadapi ketidakpastian masa depan di bawah rezim Islamis karena hubungan mereka dengan Barat.

“Kami mengkhawatirkan hidup mereka,” kata Safi, warga Massachusetts yang keluarganya mensponsori 21 kerabat yang mendaftar program itu. “Kadang-kadang, saya pikir akan ada hari ketika saya bangun dan menerima telepon yang memberitahu bahwa mereka tidak ada lagi.”

Seorang pengungsi Afghanistan berdiri di luar perumahan sementara di pangkalan Angkatan Darat AS Fort McCoy di Fort McCoy, Wisconsin., 30 September 2021.

Penduduk tetap AS yang berusia 38 tahun dan meminta nama keluarganya tidak digunakan karena khawatir akan pembalasan terhadap kerabatnya, berharap dapat membawa saudara perempuannya, paman dan keluarga mereka. Safi mengatakan keluarganya kini dalam persembunyian dan rumah mereka hancur dalam serangan bom baru-baru ini karena pamannya menjadi seorang pejabat lokal terkemuka sebelum Taliban mengambil alih pemerintahan.

Lambannya persetujuan itu membuat frustrasi karena banyak keluarga yang telah membayar ratusan atau bahkan ribuan dolar untuk biaya pemrosesan, kata Chiara St. Pierre, seorang pengacara di International Institute of New England di Lowell, Massachusetts, sebuah organisasi yang menangani pemukiman pengungsi yang membantu keluarga Safi.

Setiap pendaftaran dikenai biaya 575 dolar. Ini berarti USCIS, yang didanai oleh pungutan biaya itu, menerima sekitar 11,5 juta dolar dari orang-orang Afghanistan pada beberapa bulan ini saja, kata St. Pierre dan para aktivis lainnya.

Relawan Tim Rubicon Jordon Daniel (kiri), Nicholas Duchnowski dari Broomfield, Colorado, (tengah), dan Bill Medina dari Denver, memindahkan barang-barang ke sebuah apartemen yang akan menjadi rumah bagi para pengungsi Afghanistan Rabu, 10 November 2021, di pinggiran utara Denver, Thornton, Colorado. (AP/David Zalubowski)

“Orang-orang putus asa untuk membawa keluarga mereka keluar Afghanistan,” kata St. Pierre yang organisasi nirlabanya telah mengajukan lebih dari 50 permohonan untuk warga Afghanistan. “Apakah kita tidak bertanggung jawab kepada orang-orang yang tertinggal, khususnya sewaktu mereka mengikuti UU imigrasi kita dan menggunakan opsi-opsi yang mereka miliki?”

Victoria Palmer, juru bicara USCIS, mengatakan kantornya telah melatih 44 staf tambahan untuk menangani lonjakan permohonan. Hingga pertengahan Oktober, kantor itu hanya memiliki enam staf untuk program tersebut. Dari 100 lebih yang telah disetujui per 1 Juli lalu, sebagian masih berada di Afghanistan dan sebagian lagi telah mencapai negara ketiga, kata Palmer yang menolak merincinya. Program ini biasanya menerima kurang dari 2.000 permohonan setiap tahun dari berbagai negara, dan USCIS rata-rata menyetujui sekitar 500 permohonan, kata Palmer. [uh/lt]