Ribuan warga Iran termasuk diantara sekitar 80.000 orang yang berunjuk rasa di Berlin pada Sabtu (22/10). Aksi demo itu adalah yang terbesar dari berbagai unjuk rasa di sejumlah kota di seluruh dunia untuk menunjukkan solidaritas terhadap protes-protes yang dipimpin perempuan di Iran.
Foto-foto memperlihatkan banyak warga Iran datang ke Berlin untuk mengikuti protes disana dan dalam aksi-aksi demo lain di Swedia, Italia, Prancis, Swiss dan kota-kota Eropa lain. Protes-protes juga dilaporkan di London, Toronto, Washington dan Los Angeles.
Mereka memutar musik, termasuk lagu "Demi Kebebasan," yang telah menjadi simbol protes-protes nasional warga Iran. Dan banyak kelompok meneriakkan "Matilah Republik Islam (Iran)."
"Hari ini, ribuan orang menunjukkan solidaritas mereka terhadap para perempuan dan demonstran pemberani di Iran," cuit menteri urusan keluarga dari Partai Hijau Jerman, Lisa Paus. "Kami di sisi kalian," tambahnya.
Dalam sebuah demonstrasi di Selandia Baru, warga Iran mengangkat bendera Iran dan meneriakkan "perempuan untuk kebebasan."
Di Brisbane, Australia, warga Iran menggelar demonstrasi di tengah hujan.
Iran telah diwarnai protes-protes selama enam minggu. Dan pada Sabtu (22/10), para penjaga toko dan pekerja pabrik melakukan aksi mogok kerja sementara rakyat terus meluapkan kemarahan terhadap kematian Amini. Perempuan berusia 22 tahun itu tewas dalam tahanan polisi setelah ditangkap karena dituduh melanggar aturan ketat dalam berbusana.
BACA JUGA: Protes Nasional di Iran Berlanjut Masuki Hari ke-33 Berturut-turutProtes-protes itu merupakan yang terbesar yang pernah dialami republik Islam itu dalam bertahun-tahun. Aksi-aksi besar sebelumnya terjadi pada 2019 yang dipicu naiknya harga BBM.
Perempuan muda telah memimpin gerakan terbaru di Iran, melepas jilbab mereka, meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dan mengonfrontasi pasukan keamanan.
Kelompok HAM Iran yang berbasis di Oslo mengatakan sedikitnya 122 orang, termasuk sejumlah anak, tewas dalam kerusuhan itu. [vm/ft]