Ribuan orang di Athena pada Minggu (11/2) terlihat dalam sebuah protes terhadap legalisasi pernikahan sesama jenis dan adopsi di Yunani, yang digelar menjelang debat di parlemen pekan depan.
Sekitar 4 ribu orang telah berdemo untuk merespons seruan kelompok agama Ortodoks, menurut polisi. Mereka berkumpul di alun-alun Syntagma, mengibarkan bendera Yunani dan mengusung salib serta spanduk yang menentang hak menjadi orang tua sesama jenis.
“Jangan sentuh anak-anak,” teriak massa, yang menampilkan beberapa pendeta berjubah dan pendukung partai sayap kanan Niki, yang pemimpinnya Dimitris Natsios hadir.
Grigorios Grigorakis, 57, dari Florina, Yunani utara, datang sambil memegang ikon Perawan Maria.
Dia berpendapat bahwa reformasi tersebut “bertentangan dengan keluarga normal".
“Kristus dan Injil mengatakan bahwa sebuah keluarga adalah seorang pria, seorang wanita dan anak-anak,” katanya kepada kantor berita AFP.
Gereja Ortodoks Yunani -- yang memiliki hubungan dekat dengan banyak anggota parlemen pemerintah -- mengatakan mereka “sangat menentang” reformasi tersebut, dengan alasan bahwa mereka “mengutuk” anak-anak yang tumbuh dalam “lingkungan yang membingungkan”.
BACA JUGA: Paus Bela Pemberkatan Pasangan Sesama Jenis untuk Pertama Kalinya Secara TerbukaPengunjuk rasa bernama Efrosini, seorang pensiunan di Athena, mengatakan pasangan sesama jenis sudah memiliki hak berdasarkan reformasi serikat sipil yang diadopsi pada 2015.
Bahkan Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis, yang secara pribadi memperjuangkan RUU tersebut, telah menekankan bahwa perubahan tersebut hanya akan menguntungkan “beberapa anak dan pasangan”.
RUU tersebut diperkirakan akan memecah belah Partai Demokrasi Baru yang menganut paham konservatif Mitsotakis, dan puluhan dari 158 anggota parlemen dari partai tersebut kemungkinan akan menentangnya atau abstain.
Namun, kemungkinan besar RUU tersebut akan disahkan dengan dukungan dari partai oposisi utama Syriza, yang pemimpinnya Stefanos Kasselakis adalah seorang gay, partai sosialis Pasok, dan partai-partai kecil lainnya.
Dalam kasus pasangan sesama jenis, hak wali saat ini hanya diberikan kepada orang tua kandung dari anak tersebut, sehingga pasangan mereka berada dalam ketidakpastian hukum.
Mitsotakis mengatakan bahwa ibu pengganti akan tetap dilarang bagi pasangan sesama jenis.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa mayoritas warga Yunani mendukung pernikahan sesama jenis namun menentang ibu pengganti. [ns/ka]