Para anggota Senat Amerika telah meratifikasi sebuah kesepakatan pengawasan senjata nuklir yang baru dengan Rusia, yang memberi Presiden Barack Obama sebuah kemenangan politik luar negeri yang besar.
Senat AS hari Rabu menyetujui Kesepakatan Pengurangan Senjata Strategis – yang dikenal sebagai START – dengan dua per tiga suara.
Kesepakatan ini menggantikan perjanjian yang sudah habis masa berlakunya, yang membatasi lebih luas jumlah senjata nuklir yang dapat dimiliki Rusia dan Amerika. Perjanjian ini juga menetapkan sistem verifikasi bersama.
Presiden Obama menyebut ratifikasi persetujuan itu sebagai prioritas keamanan nasional.
Sejumlah anggota Senat dari Partai Republik menentang perjanjian itu, mengingatkan bahwa hal itu akan membatasi kemampuan Amerika untuk mempertahankan diri dari serangan-serangan rudal.
Pemerintahan Obama menganggap perjanjian ini sebagai tonggak utama dalam memperbarui hubungan dengan Rusia. Jika diratifikasi, perjanjian ini akan merupakan kemenangan bagi Obama dalam kebijakan luar negeri sebelum Senat memasuki reses akhir tahun.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Robert Gates mengatakan, ratifikasi segera perjanjian itu akan memperkuat keamanan nasional Amerika. Ia mengatakan perjanjian tersebut akan meningkatkan kestabilan strategis, menetapkan peraturan inspeksi yang ketat dan memperkuat kepemimpinan Amerika dalam menghentikan proliferasi senjata nuklir.