Beberapa roket menghantam daerah pemukiman ibu kota Afghanistan, Kabul, Sabtu (21/11). Pejabat polisi mengatakan tragedi itu menewaskan sedikitnya tiga warga sipil dan melukai belasan lainnya.
Ledakan itu terjadi di dekat daerah kantong diplomatik sehingga membuat sirene di kedutaan berbunyi. Teror tersebut terjadi dua hari sebelum konferensi donor besar untuk Afghanistan di Jenewa.
Tariq Arian, juru bicara Kementerian Dalam Negeri, mengatakan tiga warga sipil tewas dalam serangan itu dan 11 luka-luka. Namun, seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan lima mayat dan 21 orang yang terluka dibawa ke rumah sakit akibat insiden tersebut.
Arian mengatakan "teroris" memasang roket di truk kecil dan meledakkannya. Ia menambah bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui bagaimana kendaraan itu masuk ke dalam kota.
BACA JUGA: Terlepas dari Upaya Perdamaian, Kekerasan Meningkat di AfghanistanBeberapa warga merekam saat roket ditembakkan dan mengunggah di media sosial. Beberapa gambar yang beredar di Facebook menunjukkan mobil rusak dan menyebabkan lubang di sisi bangunan.
Pemberontak Taliban, yang berperang melawan pemerintahan Kabul, membantah terlibat dalam serangan itu.
Sejak pembicaraan damai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban terhenti, serangan oleh Taliban dan kelompok ekstremis lainnya meningkat, terutama di Kabul yang menampung lebih dari lima juta warga Afghanistan.
Pada awal bulan ini, beberapa pria bersenjata menyerbu kampus Universitas Kabul, menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai lebih dari 50 orang. Kebanyakan korban adalah mahasiswa. Kelompok militas ISI mengkalim serangan tersebut. [ah]