Roket raksasa baru SpaceX diluncurkan, Kamis (20/4) dalam uji penerbangan pertamanya, namun meledak beberapa menit kemudian setelah meluncur dari landasan dan jatuh ke Teluk Meksiko.
Perusahaan Elon Musk itu bertujuan untuk mengirim roket Starship setinggi hampir 120 meter itu dalam perjalanan mengelilingi Bumi dari ujung selatan Texas, di dekat perbatasan Meksiko. Roket itu tidak berawak dan tidak membawa satelit.
Pendorong roket itu seharusnya lepas dari badan roket beberapa menit setelah lepas landas, akan tetapi hal itu tidak terjadi. Roket kemudian mulai jatuh dan meledak empat menit sejak diluncurkan, dan berakhir jatuh ke selat. Mulanya, setelah terpisah, roket itu seharusnya melanjutkan perjalanan ke arah timur untuk mengelilingi planet Bumi sebelum jatuh ke Samudra Pasifik di dekat Hawaii.
Kerumunan penonton menyaksikan peluncuran itu dari Pulau Padre Selatan, beberapa mil dari situs peluncuran Pantai Boca Chica yang terlarang untuk dimasuki. Seiring lepas landas, mereka berseru: “Ayo, sayang, ayo!”
Perusahaan itu berencana menggunakan Starship untuk membawa manusia dan kargo ke bulan dan, pada akhirnya, planet Mars. NASA memesan roket Starship buatan SpaceX untuk misi membawa manusia kembali ke bulan yang berikutnya, sementara sejumlah orang kaya juga telah memesan wisata perjalanan melintasi bulan.
Peluncuran roket hari Kamis (20/4) adalah upaya peluncuran yang kedua. Upaya pertama pada hari Senin (17/4) dibatalkan akibat katup penguat yang membeku.
Pada ketinggian 394 kaki dan daya dorong hampir 17 juta pon, Starship jauh melampaui roket-roket bulan milik NASA, baik yang terdahulu, saat ini, maupun yang akan datang.
Roket baja tahan karat itu dirancang untuk dapat digunakan kembali sepenuhnya dengan masa perputaran yang cepat, sehingga memangkas biaya secara signifikan, seperti yang dilakukan roket Falcon SpaceX yang berukuran lebih kecil dari Cape Canaveral, Florida. Sementara tidak ada apa pun yang bisa diselamatkan dari uji penerbangan yang gagal hari Kamis.
Pesawat ruang angkasa futuristik itu sempat meluncur setinggi beberapa mil dalam uji penerbangan beberapa tahun lalu, dan berhasil mendarat hanya sekali. Namun peluncuran hari Kamis seharusnya menjadi peluncuran perdana dengan menggunakan pendorong roket tahap pertama dengan 33 mesin berbahan bakar metana. [rd/jm]