Romario dan anggota Kongres Brazil lainnya menyuarakan opini mereka, Selasa (1/11) ketika berlangsung sidang dengar pendapat di parlemen Brazil itu terhadap sebuah RUU yang semakin ditentang di Brasil.
“FIFA tidak boleh berkuasa di negara kita,” ujar Romario.
Seorang anggota Kongres lainnya, Jose Rocha, menambahkan mereka tidak bisa membiarkan pembentukan sebuah negara FIFA di dalam negara Brazil.
RUU ini akan membentuk kerangka hukum seputar penyelenggaraan Piala Dunia di Brazil. Ini merupakan komitmen yang diberikan pemerintah Brazil kepada FIFA ketika menawarkan diri untuk jadi tuan rumah Piala Dunia.
Komitmen-komitmen ini menyangkut isu-isu komersial dan penjualan tiket, hak siaran serta perlindungan dari pemerintah Brazil bila ada pelanggaran trademark FIFA selama Piala Dunia berlangsung.
Sebuah isu besar lain menyangkut hukum Brazil yang melarang penjualan minuman alkohol dalam stadion selama pertandingan berlangsung. FIFA sudah menyatakan bahwa pihaknya akan membela hak-hak komersial dari semua sponsornya, termasuk produsen bir Anheuser Busch, pembuat Budweiser yang minggu lalu memperpanjang kontrak sebagai sponsor untuk Piala Dunia. Mengingat Budweiser adalah sponsor utama Piala Dunia, anggota Kongres Brazil khawatir bahwa masalah ini menimbulkan konflik dengan hukum yang berlaku di Brazil.