Rosstat: Kematian Akibat COVID-19 di Rusia Lampaui 700 Ribu Orang 

Petugas medis merawat pasien COVID-19 di rumah sakit Krasnodar, Rusia (27/1) sementara negara itu mengkonfirmasi lebih dari 11,5 juta kasus.

Data baru yang dirilis badan statistik negara federal Rusia, Rosstat, Jumat (28/1) menunjukkan kematian COVID-19 negara itu melampaui 700.000, kantor berita Reuters melaporkan.

Gugus tugas virus corona negara Rusia telah melaporkan lebih dari 11,5 juta kasus yang dikonfirmasi dan 329.443 kematian di negara itu, sejauh ini merupakan jumlah kematian terbesar di Eropa.

Namun, badan statistik Rusia Rosstat menggunakan kriteria penghitungan yang lebih luas dan menempatkan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi. Dikatakan, jumlah keseluruhan kematian terkait virus corona antara April 2020 dan Oktober 2021 lebih dari 625.000.

Rosstat melaporkan pada Jumat bahwa 54.630 orang meninggal akibat COVID-19 atau penyebab terkait pada Desember, setelah kematian bulanan akibat virus itu mencapai rekor hampir 90.000 pada November.

BACA JUGA: Rusia: Infeksi Varian Omicron Dapat Picu Lonjakan Kasus COVID-19 Hingga Enam Kali Lipat

Reuters menghitung, jumlah kematian di Rusia semasa pandemi total mencapai 701.703 pada Jumat, berdasar angka Rosstat dari akhir Desember dan data dari gugus tugas virus corona untuk Januari. Gugus tugas virus corona Rusia melaporkan rekor 98.040 infeksi harian baru pada Jumat, rekor baru untuk hari kedelapan berturut-turut.

Sementara itu, mulai Jumat, penduduk di wilayah Catalonia timur laut Spanyol tidak lagi diharuskan menunjukkan apa yang disebut paspor COVID-19 atau bukti vaksinasi untuk memasuki restoran, bar, dan pusat kebugaran. Awal pekan ini, pemerintah daerah juga menghapus batasan kapasitas 10 orang untuk bar dan restoran. Pemerintah mengatakan pembatasan itu tidak efektif atau tidak lagi diperlukan.

Sementara itu, tugas virus corona Gedung Putih Amerika Jumat melaporkan Amerika pekan ini, mencapai tonggak penting dalam upaya global menyumbang vaksin COVID-19 ke dunia. Amerika telah mengirim 400 juta dosis vaksin ke 112 negara. Dalam pernyataan dari akun Twitter-nya Jumat, gugus tugas mengatakan Amerika kini telah menyumbang dosis empat kali lebih banyak ke dunia daripada negara lain mana pun. [ka/pp]