Presiden Iran Hassan Rouhani, Sabtu (1/6), mengisyaratkan Iran mungkin akan bersedia mengadakan perundingan apabila AS menunjukkan sikap hormat, tapi mengatakan Teheran tidak mau ditekan untuk bernegosiasi, kata laporan kantor berita setengah resmi Fars.
Iran dan AS telah bersitegang dalam sebulan belakangan, setahun setelah Washington mundur dari perjanjian antara Iran dan negara-negara berpengaruh untuk mencegah program nuklir Teheran dengan imbalan dicabutnya sanksi-sanksi internasional.
Washington menerapkan kembali sanksi-sanksi itu tahun lalu dan menambah jumlah sanksi pada Mei, serta memerintahkan semua negara untuk menghentikan impor minyak Iran. Dalam beberapa pekan terakhir, AS juga mengisyaratkan kemungkinan konfrontasi militer, mengatakan akan mengerahkan pasukan tambahan ke Timur Tengah untuk merespon ancaman Iran.
Presiden AS Donald Trump mengatakan perjanjian nuklir 2015 kurang kuat dan dia ingin memaksa Iran untuk merundingkan sebuah perjanjian baru. Sebagian pejabat AS telah menyebut kemungkinan adanya perundingan baru. [vm]