Rudal Rusia Hantam Ukraina, 'Separuh Desa Lenyap'

Petugas pemadam kebakaran bekerja untuk memadamkan api setelah serangan roket mematikan Rusia yang menewaskan lebih dari 40 orang di Desa Hroza dekat Kharkiv, Ukraina, Kamis, 5 Oktober 2023. (Foto: via AP)

Di sebuah pemakaman di sebelah lapangan di luar desa terpencil Ukraina, Hroza, penduduk tampak membersihkan tanaman semak dan sampah. Mereka sengaja membuat ruang untuk menjadikan tempat pemakaman yang lebih banyak memuat nisan.

Mereka bekerja dengan tenang, mencoba mengalihkan perhatian dari ingatan atas kengerian terhadap apa yang terjadi sehari sebelumnya.

Saat puluhan orang berkumpul di kafe setempat untuk menghormati seorang prajurit yang meninggal dalam perang melawan Rusia, sebuah misil menghantam kafe tersebut hingga menewaskan setidaknya 52 orang.

Insiden tersebut adalah salah satu serangan paling mematikan selama 20 bulan pertempuran Rusia di Ukraina, dan telah meluluhlantakkan komunitas kecil yang memiliki ikatan erat itu.

Tim penyelamat bekerja di lokasi serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Desa Hroza, di wilayah Kharkiv, Ukraina, 5 Oktober 2023. (Foto: REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy)

Keterkejutan kini berganti dengan kesedihan, serta pertanyaan tentang bagaimana pihak Rusia bisa mengetahui adanya pertemuan yang menurut sebagian warga Hroza merupakan serangan yang disengaja.

Di antara mereka yang tewas adalah Olya, 36 tahun, yang meninggalkan tiga orang anak. Suaminya juga meninggal.

Ayahnya, Valeriy Kozyr, berada di pemakaman bersiap untuk menguburkannya dan menantu laki-lakinya.

Sambil menyeka air mata, pria berusia 61 tahun itu menjelaskan bahwa ia kini harus memikirkan cara merawat ketiga cucunya yang berusia 10, 15, dan 17 tahun. Kozyr ingin menguburkan Olya dan suaminya dalam satu makam.

BACA JUGA: Sasar Desa di Ukraina, Serangan Rusia Tewaskan 51 Orang

Dia mengatakan kepada Reuters bahwa saat peristiwa hagas itu terjadi ia tidak berada di kafe karena sedang bekerja pada shift malam sebagai penjaga keamanan.

Di dekatnya, tiga bersaudara sedang menyiapkan rencana untuk menguburkan orang tua mereka, keduanya tewas dalam apa yang Presiden Volodymr Zelenskyy sebut sebagai serangan Rusia yang sengaja menyasar warga sipil.

Moskow membantah menargetkan warga sipil dalam invasi penuh skala mereka dan menegaskan kembali posisi mereka saat menanggapi serangan di Hroza pada Jumat (6/10). Ribuan orang dalam aksi pengeboman yang menghantam gedung-gedung apartemen dan restoran serta pembangkit listrik, jembatan, dan silo gandum.

Setengah Desa Lenyap

Saat senja mulai turun pada Kamis (5/10), tim SAR membawa jenazah-jenazah yang dimasukkan ke dalam tas putih ke bagian belakang truk pickup. Seorang pria berlutut dan menangis ketika dia meletakkan tangannya di atas jenazah orang yang dicintainya sebelum mereka juga dibawa pergi.

Tim penyelamat bekerja di lokasi serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Desa Hroza, di wilayah Kharkiv, Ukraina, 5 Oktober 2023. (Foto: REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy)

Penduduk setempat, Oleksandr Mukhovatyi, mengatakan ia kehilangan ibunya, sekaligus saudaranya, dan saudara iparnya.

"Seseorang mengkhianati kami. Serangannya tepat, semuanya mendarat di kedai kopi,” tukasnya.

Pada Jumat (6/10), tim SAR terus memindahkan puing-puing kafe yang hancur dan toko di sana, sementara alat berat berusaha menyingkirkan puing-puing.

Di pemakaman, ada satu kuburan yang tampak menonjol.

Tanah yang baru digali ditumpuk di bawah karangan bunga berwarna biru cerah dan kuning yang serasi dengan warna bendera besar Ukraina yang berkibar tertiup angin di atasnya.

Tim penyelamat bekerja di lokasi serangan militer Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Desa Hroza, di wilayah Kharkiv, Ukraina 5 Oktober 2023. (Foto: via Reuters)

Makam itu adalah tempat peristirahatan terakhir Andriy Kozyr, seorang prajurit di tentara Ukraina dan kerabat jauh ayah yang baru berduka, Valeriy.

Andriy terbunuh pada awal konflik meletus. Namun keluarganya ingin menguburkannya di desa asalnya ketika mereka menemukan jenazahnya di daerah yang diduduki oleh Rusia sebelum mereka mundur pada akhir 2022.

Saat teman dan kerabat setempat duduk untuk merayakan hidupnya, rudal tersebut mendarat.

“Separuh desa hilang, keluarga-keluarga hilang,” kata Kozyr, berdiri di samping istrinya sambil menangis. “Selama ini mereka meleset. Nah, kali ini mereka berhasil.”

"Sekarang saya harus menghapus setengah (nama) buku telepon saya,” ujarnya. [ah/ft]