Setelah sepekan membiarkan bergulirnya kontroversi, Rusia, Kamis (15/2), mengakui, lima warganya kemungkinan tewas akibat serangan udara di Suriah. Pengakuan ini menegaskan untuk kali pertama jatuhnya korban jiwa di pihak Rusia di tangan AS di Suriah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menegaskan bahwa kelima korban tewas itu bukanlah anggota militer Rusia.
Dalam keterangan pers, Zakharova mengatakan, “berdasarkan informasi pendahuluan, kelima orang itu, yang diduga warga negara Rusia, tewas dalam pertempuran namun situasi sesungguhnya masih sedang diklarifikasi.” Ia juga mengatakan, sejumlah orang lainnya terluka dalam serangan itu namun belum diketahui status kewarganegaraannya.
Baca juga: Serangan Drone Koalisi di Suriah Tewaskan Kontraktor Militer Rusia
Hingga Kamis (15/2), baik para pejabat Rusia maupun para pejabat AS mengatakan, mereka belum mendapat informasi mengenai korban tewas di pihak Rusia pada bentrokan 7 Februari, sewaktu pasukan pro-pemerintah Suriah menyerang posisi-posisi para pejuang Kurdi Suriah yang didukung AS di provinsi Deir el-Zour namun kemudian menghadapi serangan balasan dari pasukan AS.
Zakharova tidak menjelaskan bagaimana orang-orang Rusia itu tewas dan hanya mengatakan bahwa situasi bentrokan itu masih sedang diklarifikasi. Namun, pernyataannya merupakan pengakuan resmi bahwa para korban tewas itu adalah bagian dari pasukan yang menyerang posisi-posisi para pejuang dukungan AS. [ab/lt]