Pasukan Rusia di Suriah nyaris bentrok dengan AS dan pasukan yang didukung AS, di bagian barat negara itu. Namun bisa dicegah setelah percakapan telepon antara seorang jenderal Rusia dan perwira tinggi militer AS.
Insiden awal pekan ini, di sebelah timur Sungai Efrata di Provinsi Deir al-Zor Suriah, pada Selasa (27/3),terungkap ketika Menteri Pertahanan AS Jim Mattis menyampaikan keprihatinannya kepada para wartawan.
"Kedua pasukan bergerak ke posisi yang lebih depan, terlalu dekat satu sama lain," kata Mattis, menyebut mereka "unsur-unsur Rusia."
Pembicaraan antara Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Joseph Dunford, dan rekannya dari Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, meredakan situasi.
"Pasukan Rusia mundur," kata Mattis. "Kita juga mundur sedikit."
Bentrokan yang hampir terjadi antara pasukan Rusia dan AS di wilayah itu menyusul bentrokan bulan lalu, ketika pasukan pemerintah Suriah, bersama dengan tentara bayaran Rusia, menyerang pasukan AS dan pasukan yang didukung AS di wilayah yang sama.
AS menanggapi dengan melancarkan serangkaian serangan udara yang menewaskan sampai 300 tentara, termasuk beberapa orang yang bekerja untuk CHVK Wagner, sebuah perusahaan militer swasta yang terkait Rusia.
Amerika dan Rusia berusaha tidak membesar-besarkan insiden bulan Februari itu, meskipun Pentagon mengatakan belum tahu mengapa tentara bayaran Rusia itu memutuskan untuk menyerang. [my/ds]