Rusia Bagian Timur Jauh 'Waspadai' Risiko Tsunami

Tanda penunjuk arah bertuliskan "Tsunami. Rute evakuasi. 100 meter" terlihat di di Pulau Shikotan, Rusia, 18 Desember 2016. (Foto: Reuters)

Pulau Sakhalin di Rusia dan Kota Vladivostok di Pasifik, Senin (1/1), “waspada” terhadap kemungkinan risiko tsunami setelah gempa besar di Jepang.

Kewaspadaan ini muncul setelah gempa berkekuatan 7,5 di Jepang memicu peringatan tsunami, dan pihak berwenang Jepang mendesak masyarakat untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi.

Sakhalin adalah pulau memanjang di utara Jepang dan Vladivostok adalah kota utama Rusia di Pasifik.

Pihak berwenang di Sakhalin mengatakan pantai barat pulau itu mungkin terdampak gelombang tsunami. Namun, mereka menekankan bahwa gelombang tersebut tidak akan menimbulkan ancaman besar terhadap kehidupan di pulau itu sehingga mereka tidak memerintahkan evakuasi.

BACA JUGA: Gempa Magnitudo 7,6 Guncang Jepang

Layanan darurat meminta masyarakat untuk “tetap tenang”. “Bagian pesisir pantai barat Sakhalin mungkin terkena dampak gelombang tsunami,” kata layanan darurat. “Saat ini…penduduk belum dievakuasi, karena tinggi gelombang diperkirakan tidak lebih dari 50 sentimeter,” katanya.

Gelombang diperkirakan mencapai ujung selatan pulau, di distrik Nevelsky, pada pukul 20.44 waktu setempat.

Pihak berwenang menekankan bahwa perkiraan ketinggian gelombang “tidak mengancam kehidupan bagi penduduk.”

Kota Vladivostok juga mengumumkan peringatan tsunami. “Nelayan dan siapa pun yang berencana melaut, harus segera kembali ke pantai,” kata pemerintah kota melalui media sosial. Dikatakan, pihaknya memperkirakan gelombang akan naik hingga "35 sentimeter" [ka/uh]