Rusia Gagalkan Upaya Pengeboman di Olonets

FILE - Gedung markas besar Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), lembaga penerus KGB, di pusat kota Moskow, 16 November 2018.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), Kamis (7/3) mengatakan telah menembak mati seorang pria Belarus yang berencana meledakkan sebuah gedung administrasi di bagian utara kawasan Karelia di Rusia sebagai bentuk dukungan bagi Ukraina.

FSB mengatakan, pria tersebut berencana menggunakan bom rakitan untuk melancarkan serangan di kota Olonets, sekitar 250 kilometer dari perbatasan Rusia-Finlandia.

Badan tersebut membagikan rekaman video yang memperlihatkan para petugas mendekati sebuah bangunan di area terpencil dan kemudian melepaskan tembakan, diikuti dengan video mengenai sesosok mayat di lantai.

Pihak berwenang Ukraina belum memberi komentar tentang hal ini.

Suara ledakan keras terdengar di kota Odesa di bagian selatan Ukraina pada hari Rabu (6/3), tepat ketika presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis baru saja mengakhiri kunjungan di daerah yang dilanda perang itu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis mengunjungi lokasi serangan Rusia di kawasan perumahan di Odesa, Ukraina, 2 Maret 2024. (Kantor Pers Kepresidenan Ukraina via AP)

Pemimpin Yunani tersebut mengatakan para pejabat sedang bersiap-siap memasuki kendaraan ketika mereka mendengar bunyi ledakan, yang menurutnya menjadi “pengingat nyata” bahwa Odesa masih dilanda perang dengan Rusia.

Mitsotakis mengatakan, mendengar tentang perang dan “mengalami perang secara langsung” merupakan hal yang berbeda.

Zelenskyy mengatakan bahwa ledakan itu menewaskan sejumlah orang dan melukai lebih banyak lagi. “Anda lihat siapa yang kami hadapi, mereka tidak peduli kemana harus menyerang,” katanya kepada wartawan.

Zelenskyy secara berkala mengunjungi kota-kota dan unit-unit militer di garis depan selama perang. Kunjungannya selalu dirahasiakan sampai ia meninggalkan tempat tersebut. Para pemimpin negara-negara asing telah beberapa kali melakukan kunjungan ke Ukraina, sering kali ke ibu kota Kyiv dan kadang-kadang mereka harus menyelamatkan diri di tempat-tempat berlindung ketika sirene udara berbunyi.

Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, melalui media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengutuk apa yang disebutnya sebagai “serangan keji” saat kunjungan pemimpin Yunani. Ia menyebutnya sebagai sebuah “percobaan teror baru” oleh Rusia.

Zelenskyy memperlihatkan kepada Mitsotakis kehancuran di Odesa, di mana serangan besar Rusia terbaru di sana menewaskan 12 orang, termasuk lima anak-anak ketika puing-puing sebuah pesawat nirawak Rusia menimpa sebuah blok apartemen pada tanggal 2 Maret. [lj/uh]