Rusia, Sabtu (19/3), mengatakan mereka telah menggunakan rudal hipersonik Kinzhal untuk menghancurkan gudang senjata di wilayah Ivano-Frankivsk barat Ukraina.
Reuters mengutip kantor berita Rusia Interfax melaporkan bahwa peristiwa itu adalah pertama kalinya bagi Rusia untuk mengerahkan sistem hipersonik Kinzhal sejak mengirim pasukannya ke Ukraina pada 24 Februari.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan dalam sebuah briefing bahwa senjata bawah tanah yang terkena sistem Kinzhal pada Jumat (18/3) menyimpan rudal dan amunisi pesawat Ukraina, menurut rekaman briefing yang dibagikan Interfax.
BACA JUGA: Rudal Rusia Hantam Dekat Bandara LvivReuters tidak dapat memverifikasi pernyataan Konashenkov tersebut.
Seorang juru bicara komando Angkatan Udara Ukraina mengkonfirmasi serangan rudal Rusia di Delyatyn di wilayah Ivano-Frankivsk pada Jumat (18/3) tersebut, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Rusia merasa bangga dengan persenjataan canggihnya. Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Desember bahwa Rusia adalah pemimpin dunia rudal hipersonik, yang kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggiannya membuat mereka sulit dilacak dan dicegat.
Rudal Kinzhal adalah bagian dari serangkaian senjata yang diluncurkan pada 2018.
BACA JUGA: Menghitung Kekuatan Angkatan Bersenjata Ukraina vs RusiaKonashenkov menambahkan pada Sabtu (19/3) bahwa pasukan Rusia juga telah menghancurkan radio militer dan pusat pengintaian di dekat kota pelabuhan Ukraina, Odesa, dengan menggunakan sistem rudal pantai Bastion.
Moskow menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk melemahkan kemampuan militer negara tetangga dan membasmi orang-orang yang disebutnya sebagai nasionalis berbahaya.
Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dan negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi secara massif terhadap Rusia sebagai upaya untuk memaksa Moskow menarik pasukannya. [ah]