Rusia Hambat Resolusi PBB yang Kutuk Suriah

Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad (kiri) meninggalkan kantor Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow. (Reuters/Grigory Dukor)

Para diplomat mengatakan Rusia ingin menambah amandemen pada resolusi itu, yang kata mereka akan membuatnya kehilangan arti.
Rusia telah menghambat lagi resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk serangan udara Suriah terhadap pemberontak dan kaum sipil.

Rancangan resolusi yang disponsori Inggris Rabu (8/1) mengutarakan kemarahan atas rudal dan bom drum yang dijatuhkan terhadap kota terkepung Allepo sejak bulan lalu. Serangan itu telah menewaskan paling sedikit 700 orang dan melukai ribuan lainnya.

Para diplomat mengatakan Rusia ingin menambah amandemen pada resolusi itu, yang kata mereka akan membuatnya kehilangan arti.

Rusia – sekutu kuat Suriah – dan China telah menghambat resolusi lain yang mengutuk pemerintah Suriah. Tetapi Rusia mendukung usaha yang memaksa Suriah menyerahkan senjata kimianya. Rusia juga turut bersama Amerika mensponsori pembicaraan damai bulan ini di Jenewa.

Sebelumnya pada Rabu, para aktivis Suriah mengatakan pemberontak di Aleppo merebut sebuah rumah sakit yang telah digunakan sebagai pangkalan saingan mereka yang berhubungan dengan al-Qaida.

Syrian Observatory for Human Rights mengatakan koalisi yang longgar kelompok-kelompok pemberontak Islamis yang moderat merebut pangkalan itu setelah beberapa serangan terhadap Negara Islam Irak dan Levant.

Pertempuran di antara kelompok-kelompok pemberontak sekularis, Islamis moderat, dan ektrimis – semuanya ingin menjatuhkan Presiden Bashar al-Assad – telah berkobar selama seminggu.