Rusia Imbau Negara-negara Barat untuk Cabut Sanksi Terhadap Afghanistan

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (tengah) berfoto bersama para peserta konferensi mengenai Afghanistan dari perwakilan Taliban dan pemerintah Afghanistan, di Moskow, 12 Juli 2018. (Foto: Pavel Golovkin/AP Photo)

Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Taliban selama lebih dari dua dekade. Awalnya, sanksi itu diberlakukan untuk membatasi pendanaan Al-Qaeda dan organisasi lain yang disebut sebagai kelompok “teroris”.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Jumat (4/10) meminta negara-negara Barat untuk mencabut sanksi terhadap Afghanistan yang dipimpin Taliban dan mengambil “tanggung jawab” atas upaya rekonstruksi di negara tersebut.

Namun Lavrov tidak mengatakan apakah Moskow akan mencabut penetapan kelompok tersebut sebagai “organisasi teroris”.

“Kami mendesak negara-negara Barat untuk mengakui tanggung jawab mereka atas rekonstruksi Afghanistan pasca-konflik, mencabut pembatasan sanksi dan mengembalikan aset Kabul yang diambil alih,” kata Lavrov.

Barat telah memberlakukan sanksi terhadap Taliban selama lebih dari dua dekade. Awalnya, sanksi itu diberlakukan untuk membatasi pendanaan Al-Qaeda dan organisasi lain yang disebut sebagai kelompok “teroris”.

BACA JUGA: Taliban Tegaskan Kemenangan Baru atas Cabang ISIS di Afghanistan

Lavrov berbicara pada pembukaan forum diplomatik tahunan yang dipimpin Rusia mengenai Afghanistan, yang melibatkan utusan dari Taliban dan negara-negara tetangga di Timur Tengah dan Asia Tengah.

Moskow telah membina hubungan dengan Taliban sejak mereka kembali berkuasa pada 2021 setelah Amerika Serikat (AS) menarik pasukan dari negara yang dilanda perang tersebut.

Uni Soviet mengobarkan perang terhadap negara tersebut pada tahun 1980-an, yang berlangsung selama satu dasawarsa. Konflik itu menyebabkan munculnya para kombatan perlawanan mujahidin – banyak di antaranya menjadi pemimpin Taliban. Para sejarawan juga melihat perang di Afghanistan sebagai penyebab runtuhnya Uni Soviet.

Berbagai pejabat Rusia telah menyerukan Moskow untuk menghapus Taliban dari daftar hitam “organisasi teroris dan ekstremis." Langkah itu dianggap dapat lebih meningkatkan kerja sama.

BACA JUGA: Pejabat PBB Peringatkan Memburuknya Krisis Kemanusiaan di Afghanistan karena Kurangnya Dana

Kepala badan keamanan Rusia (FSB) Alexander Bortnikov mengatakan pada Jumat bahwa dia ingin melihat kerja sama yang “saling menguntungkan” dengan dinas khusus Afghanistan, sejumlah kantor berita negara melaporkan.

Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi berada di Moskow untuk menghadiri pembicaraan tersebut.

Lavrov juga mengatakan Rusia tidak akan menerima “negara ketiga” yang menempatkan pangkalan militer di Afghanistan atau membangun fasilitas militer baru di negara-negara tetangganya “dengan dalih apa pun”.

Rusia memiliki pangkalan militer besar di sekutunya, Tajikistan, yang berbatasan dengan Afghanistan. [ft/rs]