Rusia Ingin Pembicaraan soal Suriah Setujui Daftar Kelompok Teroris

Menlu Rusia Sergei Lavrov mendesak persetujuan mengenai daftar kelompok teroris yang ada di Suriah (foto: dok).

Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan, daftar itu diperlukan sehingga tidak ada yang memiliki keraguan dalam hal orientasi dari kelompok bersenjata yang ada di Suriah.

Rusia menginginkan sebuah pembicaraan putaran kedua mengenai Suriah untuk mencapai persetujuan tentang daftar kelompok teroris yang beroperasi di negara itu.

Berbicara di Sochi hari Selasa (10/11), Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, daftar itu diperlukan “sehingga tidak ada yang memiliki keraguan dalam hal orientasi dari satu kelompok bersenjata atau kelompok bersenjata lainnya" di Suriah.

Kantor berita milik pemerintah Rusia, Tass melaporkan Lavrov menambahkan, "tidak mungkin" untuk melangkah maju tanpa " ada kejelasan sepenuhnya dari masalah ini”.

Dia mengatakan sewaktu gencatan senjata diberlakukan dan dimulainya sebuah proses politik, “perjanjian gencatan senjata itu tidak berlaku untuk organisasi teroris, yang masih terus dianggap sasaran yang sah".

Pembicaraan putaran kedua dijadwalkan hari Sabtu pekan ini (14/10) di Wina.

Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya telah melakukan serangan udara yang menarget kelompok ISIS di Suriah dan Irak. Sementara Rusia mengklaim kampanye udaranya di Suriah diarahkan terhadap ISIS, Amerika mengatakan 85 sampai 90 persen dari serangan udara Rusia di Suriah sejak bulan lalu, menyerang fihak oposisi Suriah yang moderat dan menentang kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.

Kementerian Pertahanan Perancis mengatakan, jet-jet tempur Perancis menghantam fasilitas minyak ISIS hari Selasa di Suriah Timur. [ps]