Rusia, Jumat (30/9), menuduh Barat menyabotase jaringan pipa gas alam buatannya di bawah Laut Baltik menuju Jerman. Tuduhan itu dibantah keras oleh Amerika dan sekutu-sekutunya.
Negara-negara Nordik mengatakan ledakan bawah laut yang merusak jaringan pipa itu minggu ini dan telah menyebabkan kebocoran metana yang besar, melibatkan ratusan pon bahan peledak.
Amerika dan Rusia bentrok pada pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB di New York yang diminta Rusia, membahas serangan terhadap jalur pipa Nord Stream 1 dan 2.
Peneliti Norwegia sebelumnya menerbitkan peta yang menunjukkan bahwa gumpalan besar metana dari pipa yang rusak akan melewati bagian besar wilayah Nordik.
Di Washington, Presiden Joe Biden menolak klaim Rusia dan menilainya aneh. [ka/ah]