Rusia Lancarkan Serangan Udara Masif ke Ukraina dengan Drone, Rudal Jelajah

  • Associated Press

Seorang pria menunggu untuk evakuasi ke barat Ukraina di sebuah gedung teater yang menjadi tempat perlindungan bagi para pengungsi yang menyelamatkan diri dari serangan Rusia di wilayah Dotnesk, Ukraina, Kamis, 12 Desember 2024. (Foto: Efrem Lukatsky/AP Photo)

Serangan itu meningkatkan kekhawatiran bahwa Rusia hendak melumpuhkan kapasitas pembangkit listrik di Ukraina saat musim dingin tiba.

Rusia pada Jumat (13/12) melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Ukraina, yang melibatkan puluhan rudal jelajah dan drone.

Militer Rusia menargetkan jaringan listrik Ukraina, tulis Menteri Energi Herman Halushchenko di halaman Facebook-nya.

“Musuh terus melanjutkan terornya,” katanya.

Halushchenko mengatakan para pekerja energi melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk “meminimalkan konsekuensi negatif terhadap sistem energi,” dan berjanji untuk merilis perincian lebih lanjut mengenai kerusakan setelah situasi keamanan memungkinkan.

Angkatan Udara Ukraina melaporkan beberapa serangan pesawat nirawak atau drone diluncurkan ke Ukraina semalaman, yang diikuti oleh segerombolan rudal jelajah di wilayah udara negara tersebut. Pihak Angkatan Udara mengatakan bahwa Rusia juga menggunakan rudal balistik Kinzhal yang diluncurkan dari udara untuk menyerang wilayah barat Ukraina.

Serangan pada Jumat tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang meningkatkan kekhawatiran bahwa Kremlin bertujuan untuk melumpuhkan kapasitas pembangkit listrik di Ukraina saat musim dingin tiba.

Sejak melancarkan invasi pada Februari 2022, Rusia menghantam sistem kelistrikan Ukraina tanpa henti, yang mengakibatkan penghentian pasokan pemanas dan air minum berulang kali selama bulan-bulan musim dingin yang pahit. Serangan itu tampak ditujukan untuk mematahkan semangat dan tekad warga Ukraina.

Moskow telah menyatakan bahwa serangan itu bertujuan untuk melumpuhkan industri pertahanan Ukraina yang memproduksi rudal, drone, kendaraan lapis baja, artileri, dan senjata lainnya.

Serangan besar-besaran sebelumnya pada 28 November melibatkan sekitar 200 rudal dan drone hingga menyebabkan lebih dari satu juta rumah tangga hidup tanpa aliran listrik sampai tim darurat memulihkan pasokan. [ft//rs]