Rusia, Jumat (22/3) melancarkan serangan udara terbesarnya terhadap infrastruktur energi Ukraina sepanjang perang antara kedua negara. Serangan itu menghantam sebuah bendungan dan perusahaan gas, menewaskan sedikitnya lima orang, dan menyebabkan lebih dari satu juta orang tanpa listrik, kata pihak berwenang di Kyiv.
“Rusia sedang berperang melawan orang-orang biasa. Bela sungkawa saya kepada keluarga-keluarga dan orang-orang terkasih mereka yang tewas dalam serangan teror ini,” tulis Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam aplikasi Telegram.
Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (22/3) mengatakan bahwa serangan itu merupakan pembalasan atas serangan Ukraina sebelumnya terhadap wilayah Rusia dalam beberapa pekan terakhir. “Kita dalam keadaan perang,” kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam wawancara dengan surat kabar pro-Moskow yang diterbitkan hari Jumat.
Rusia berhasil menyerang objek jaringan listrik, gudang amunisi, jalur kereta api dan target-target lainnya, kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.
“Rusia meluncurkan serangan terpadu terbesar terhadap sistem energi Ukraina sejak dimulainya invasi skala penuh,” kata operator jaringan listrik UkrEnergo mengutip pernyataan pimpinannya, Volodymyr Kudrytskyi. UkrEnergo melaporkan pemadaman listrik di tujuh wilayah Ukraina.
Dari 1,2 juta orang di setidaknya empat wilayah yang mengalami pemadaman, sekitar 700 ribu orang berada di Kharkiv, wilayah di bagian timur, menurut data yang dimuat di Telegram oleh ajudan presiden, Oleksiy Kuleba.
Serangan besar-besaran itu mengingatkan pada musim dingin pertama dalam perang, sewaktu Rusia secara rutin menargetkan infrastruktur energi Ukraina.
Perusahaan minyak dan gas milik pemerintah Ukraina Naftogaz termasuk di antara fasilitas yang dihantam serangan hari Jumat. Perusahaan itu mengatakan fasilitas-fasilitasnya rusak dalam serangan tersebut.
“Para spesialis kini sedang berupaya memperbaiki kerusakan, pasokan listrik telah dipulihkan di beberapa fasilitas yang terdampak, para karyawan gas kami juga sedang bekerja memperbaiki jaringan gas yang rusak,” kata Naftogaz dalam sebuah pernyataan.
Bendungan terbesar Ukraina, DniproHES, juga termasuk di antara lokasi yang ditargetkan oleh Rusia dalam serangan besar-besaran semalam, kata seorang pejabat. Bendungan itu, berlokasi di wilayah Zaporizhzhia di selatan, dihantam delapan kali, tetapi perusahaan pembangkit listrik tenaga air milik pemerintah, Ukrhidroenergo, mengatakan tidak ada risiko dam itu bobol.
Di wilayah yang sama, pasukan Rusia merebut desa Myrne, kata kementerian pertahanan Rusia, Jumat.
Adrienne Watson, juru bicara dewan keamanan nasional AS, mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina. Ia mengatakan, “Penting sekali bagi kita untuk menyediakan pencegat pertahanan udara tambahan untuk Ukraina agar dapat membela diri dari serangan-serangan itu sesegera mungkin.”
“Nyawa dipertaruhkan dan setiap penundaan lebih lanjut tidak bisa dimaafkan. Anggota fraksi Republik di DPR harus meloloskan tambahan anggaran keamanan nasional sekarang agar kami dapat menyediakan peralatan penting ini untuk Ukraina,” kata Watson, mengacu pada upaya partai Republik untuk memblokir paket bantuan tambahan untuk Ukraina. [uh/lt]