Rusia menyatakan marah atas tembak menembak mematikan di Ukraina Timur yang melanggar gencatan senjata pada masa Paskah. Namun, para pejabat Ukraina menyatakan rincian mengenai insiden tersebut belum jelas benar.
Para pejabat menyatakan tembak menembak di sebuah pos pemeriksaan keamanan yang dijaga anggota separatis pro-Rusia telah menewaskan sedikitnya satu orang. Sebagian laporan menyatakan empat orang tewas, termasuk anggota separatis.
Rusia dalam pernyataannya mengemukakan kemarahannya atas provokasi yang dilancarkan para pejuang, dan serangan-serangan tersebut membuktikan tidak adanya keinginan pihak berwenang Kyiv untuk mengendalikan dan melucuti kalangan nasionalis dan ekstremis. Moskow mendesak Kyiv agar mengendalikan ekstremis bersenjatanya.
Namun, sebuah kelompok Ukraina yang dituding melakukan serangan itu membantah terlibat, dan menuduh pasukan khusus Rusia berada di belakang insiden tersebut.
Serangan tersebut terjadi hanya beberapa jam setelah pemerintah Ukraina mengumumkan jeda dalam operasi keamanan untuk menyingkirkan militan pro-Rusia dari gedung-gedung yang mereka rebut dalam beberapa hari belakangan.
Menteri Luar Negeri Andrii Deshchytsia mengaitkan penghentian itu dengan liburan Paskah, dan mengatakan, jeda itu akan memberi waktu lebih banyak bagi para pemantau Eropa untuk mengorganisir misi khusus yang bertujuan meredakan ketegangan di Ukraina Timur.