Kementerian Pertanian Rusia, Minggu (26/4), mengumumkan pihaknya menangguhkan ekspor sebagian besar gandum hingga 1 Juli.
Rusia tampaknya mengabaikan peringatan berbagai organisasi internasional yang meminta negara-negara untuk tidak mengganggu rantai pasokan pangan global selama pandemi Covid-19.
Kementerian itu mengatakan Rusia menyetop pengiriman gandum, jagung, gandum hitam, barley dan meslin (campuran gandum dan gandum hitam).
Kementerian itu tidak menyinggung soal krisis akibat virus corona yang telah menjangkiti 185 negara atau wilayah di seluruh dunia dan menjangkiti hampir 3 juta orang sejak merebak di China tengah pada Desember 2019.
Rusia, eksportir gandum terbesar di dunia, akan tetap mengekspor gandum ke negara-negara anggota Serikat Ekonomi Eurasia (EES) yang dipimpin Moskow. EES mencakup negara-negara pasca-Soviet lain seperti Armenia, Belarus, Kazakhstan dan Kyrgyzstan.
Para pemimpin Badan Urusan Pangan PBB (Food and Agriculture Organization/FAO), Badan Kesehatan Sedunia (World Helath Organization/WHO) dan Badan Perdagangan Sedunia (World Trade Organization/WTO) memperingatkan dalam pernyataan bersama pada akhir Maret bahwa " sementara negara-negara memberlakukan berbagai upaya untuk mencegah meningkatnya pandemi Covid-19, (negara-negara) harus berhati-hati untuk meminimalkan kemungkinan dampak pada pasokan pangan atau konsekuensi yang tak diinginkan terhadap perdagangan global dan ketahanan pangan." [vm/ft]