Rusia Tangguhkan Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina

Seorang prajurit Ukraina berdiri di depan silo gandum di pelabuhan Laut Hitam Odesa, di Odesa, Ukraina, 29 Juli 2022. Pada 29 Oktober, Rusia mengakhiri kesepakatan yang ditengahi PBB yang memungkinkan Ukraina mengekspor gandum melalui laut. (Foto: Reuters)

Rusia telah menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan yang dimediasi Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB untuk mengekspor produk pertanian dari pelabuhan Ukraina menyusul serangan terhadap kapal-kapal milik Moskow di Krimea, menurut kantor berita Rusia TASS mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan pada Sabtu (29/10).

Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina, dengan bantuan pesawat tak berawak, menyerang kapal-kapal dari Armada Laut Hitam di Sevastopol, kota terbesar di Krimea yang dicaplok Rusia, pada Sabtu dini hari.

"Dengan mempertimbangkan... tindakan teroris yang dilakukan rezim Kyiv dengan partisipasi para pakar Inggris terhadap kapal-kapal Armada Laut Hitam dan kapal-kapal sipil yang terlibat untuk memastikan keamanan "koridor gandum", pihak Rusia menangguhkan partisipasi implementasi perjanjian ekspor produk pertanian dari Pelabuhan Ukraina," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: PBB Ingin Ukraina dan Rusia Perpanjang Kesepakatan Ekspor Biji-bijian dan Pupuk Laut Hitam

Kementerian mengatakan sebelumnya bahwa sebagian besar serangan pesawat tak berawak pada Sabtu (29/10) berhasil dihalau. Namun terjadi kerusakan kecil pada kapal penyapu ranjau Rusia.

Kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan pada Rabu bahwa dia "relatif optimis" bahwa kesepakatan yang memungkinkan dimulainya kembali ekspor gandum Laut Hitam Ukraina akan diperpanjang melampaui pertengahan November.

Berdasarkan perjanjian yang disepakati pada 22 Juli, Ukraina dapat memulai kembali ekspor biji-bijian dan pupuk melalui Laut Hitam, yang terhenti ketika Rusia menginvasi negara tetangganya itu pada 24 Februari. Kesepakatan ekspor Ukraina pada awalnya disepakati selama 120 hari. [ah]