Rusia berhasil menangkap 11 orang, termasuk empat orang bersenjata yang dicurigai terkait dengan aksi penembakan yang menewaskan setidaknya 115 orang di sebuah gedung konser dekat Moskow, kata Kremlin pada Sabtu (23/3).
Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Jumat (22/3), yang merupakan serangan paling mematikan di Rusia dalam 20 tahun terakhir. Namun, terdapat indikasi bahwa Rusia sedang mengejar keterkaitan insiden tersebut dengan Ukraina, meskipun penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, memastikan bahwa Kyiv tidak terlibat.
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan “keempat teroris” telah ditangkap saat menuju perbatasan Ukraina, dan mereka memiliki kontak di Ukraina. FSB menyebut mereka sedang dipindahkan ke Moskow.
“Sekarang kita tahu di negara mana para penjahat berdarah ini berencana bersembunyi dari pengejaran – Ukraina,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova melalui Telegram.
Seorang anggota parlemen senior Rusia, Andrei Kartapolov, mengatakan bahwa jika Ukraina terlibat, maka Rusia harus memberikan jawaban yang “layak, jelas dan konkret” di medan perang.
Komite Investigasi Rusia mengatakan jumlah korban tewas telah melonjak menjadi setidaknya 115 orang akibat serangan teror itu. Pada saat insiden terjadi, kelompok bersenjata yang mengenakan kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis ke arah penonton konser di Balai Kota Crocus dekat ibu kota.
BACA JUGA: Serangan Teror di Moskow Tewaskan 133 Orang; ISIS Klaim Tanggung JawabLaporan tersebut menyatakan bahwa beberapa orang meninggal akibat luka tembak dan yang lainnya akibat kebakaran besar yang terjadi di kompleks tersebut. Laporan itu juga menyebutkan bahwa para penembak telah menyulut api menggunakan bensin dari jeriken yang mereka bawa dalam ransel.
Kremlin mengatakan Kepala FSB Alexander Bortnikov telah melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa mereka yang ditahan termasuk “empat teroris”. FSB sedang berupaya mengidentifikasi kaki tangan mereka. [ah]