Saingi China, AS Jual Drone Langsung ke Para Sekutu

Petugas pandu memandu drone atau pesawat tanpa awak MQ-9 Reaper milik Angkatan Udara AS di Lapangan Udara Kandahar, Afghanistan, 9 Maret 2016.

Pemerintah Amerika, Kamis (19/4), mencabut sejumlah pembatasan penjualan pesawat tidak berawak atau drone yang canggih, guna memperkuat pasukan sekutu dan bersaing dengan China dalam pasar senjata dunia.

Perubahan kebijakan diumumkan oleh Gedung Putih sebagai “pembaharuan” kebijakan penjualan senjata guna mendorong ekspor Amerika dan membantu penciptaan lapangan kerja di dalam negeri.

Kantor berita AFP mengutip penasihat perdagangan utama Presiden Donald Trump, Peter Navarro, mengatakan pelonggaran peraturan itu adalah untuk membalikkan keputusan Presiden Obama yang dianggap “myopic” atau tidak melihat jauh ke depan, yang membatasi penggunaan teknologi drone oleh sekutu-sekutu Amerika.

Kata Navarro, mengizinkan perusahaan-perusahaan Amerika menjual drone langsung kepada pembeli, tanpa harus minta izin kepada pemerintah, akan memungkinkan mereka bersaing dengan China yang menjual tiruan-tiruan drone Amerika.

“Kebijakan ekspor Amerika tentang drone akan memungkinkan perusahaan Amerika menjual langsung produk mereka kepada sekutu-sekutu dan mitra yang sah,” kata Navarro lagi.

Navarro mengatakan bahwa pasaran drone saja akan bisa mencapai $50 miliar dalam satu dekade ke depan dan pejabat pemerintah Amerika kini melihat banyak “replika teknologi drone Amerika yang dibuat China digunakan di Timur Tengah.”

Ia mencontohkan bahwa drone China yang bernama Wing Loong-2 yang bisa terbang lama pada ketinggian “medium” jelas adalah “tiruan” drone MQ-9 Reaper buatan perusahaan Amerika General Atomics. [ii]