Sebuah satelit Eropa yang sudah habis bahan bakarnya memasuki atmosfer bumi Senin pagi, dan beberapa bagiannya jatuh ke laut tanpa menimbulkan bahaya.
Badan Antariksa Eropa – ESA dan satelit Gravity atau GOCE masuk ke kawasan gaya tarik bumi, keluar dari orbitnya dan jatuh menuju bumi, kira-kira pukul 00:16 UTC/GMT, 11 November 2013.
Kantor ESA yang mengawasi sampah antariksa mengatakan satelit itu, masuk kembali ke atmosfer bumi di Samudera Atlantik bagian Selatan, di atas Kepulauan Falkland.
Seluruh bagian, kecuali 25 persen, dari pesawat antariksa seberat 1.100 kg itu hancur terbakar ketika memasuki lapisan atmosfer luar. ESA mengatakan sisa-sisa GOCE jatuh ke Samudera Atlantik bagian selatan. Tidak ada laporan terkait cedera atau kerusakan properti akibat kembalinya pesawat antariksa itu ke bumi.
ESA mengatakan misi GOCE berakhir pada pertengahan Oktober ketika bahan bakar xenon-nya habis dan mulai turun dari orbitnya pada ketinggian kira-kira 224 km di atas Bumi.
Setelah diluncurkan tanggal 17 Maret 2009 dari Kosmodrom Plesetsk di Rusia, satelit GOCE telah memetakan variasi gravitasi bumi secara tepat.
Kantor ESA yang mengawasi sampah antariksa mengatakan satelit itu, masuk kembali ke atmosfer bumi di Samudera Atlantik bagian Selatan, di atas Kepulauan Falkland.
Seluruh bagian, kecuali 25 persen, dari pesawat antariksa seberat 1.100 kg itu hancur terbakar ketika memasuki lapisan atmosfer luar. ESA mengatakan sisa-sisa GOCE jatuh ke Samudera Atlantik bagian selatan. Tidak ada laporan terkait cedera atau kerusakan properti akibat kembalinya pesawat antariksa itu ke bumi.
ESA mengatakan misi GOCE berakhir pada pertengahan Oktober ketika bahan bakar xenon-nya habis dan mulai turun dari orbitnya pada ketinggian kira-kira 224 km di atas Bumi.
Setelah diluncurkan tanggal 17 Maret 2009 dari Kosmodrom Plesetsk di Rusia, satelit GOCE telah memetakan variasi gravitasi bumi secara tepat.