Juru bicara Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan tim satgas gabungan melumpuhkan pentolan KSB Makodap III Timika, pada Minggu (16/8) pukul 06.00 waktu setempat. Sebelumnya, Kamis (13/8) tim satgas gabungan lebih dahulu melakukan penyelidikan ke markas KSB Kali Kopi, Mimika, Papua.
"Kemudian, Minggu (16/8), tim gabungan TNI-Polri melakukan penyelidikan untuk ke markas Kali Kopi dan berhasil melumpuhkan satu anggota KSB yang diduga kuat Hengki Wanmang (meninggal dunia)," ujar Kamal dalam keterangan tertuliskan kepada VOA, Senin (17/8).
Sementara itu, menurut Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, Hengki Wanmang merupakan pimpinan KSB Kali Kopi dan terlibat dalam sejumlah aksi penyerangan di sejumlah daerah di Papua. Dia juga diketahui ikut dalam deklarasi KSB gabungan Papua di Ilaga, Kabupaten Puncak, yang bertujuan untuk melakukan aksi gangguan penembakan di Tembagapura.
"Hengky Wanmang merupakan orang yang mengajak beberapa KSB Pegunungan Tengah untuk masuk ke Tembagapura guna melakukan aksi gangguan di areal PT Freeport Indonesia," ungkapnya.
Lanjut Paulus, Hengky Wanmang pernah terlibat dalam beberapa aksi penembakan terhadap karyawan PT Freeport Indonesia di MP 52 Tembagapura, pada 11 Juli 2009 dengan korban Drew Nicholas Grant (meninggal dunia) warga negara Australia. Kemudian, penyerangan terhadap Karyawan PT Freeport Indonesia lainnya di Kuala Kencana, pada 30 Maret 2020 yang mengakibatkan Graeme Thomas Wael warga negara Selandia Baru meninggal dunia.
"Peran Hengky ikut merencanakan aksi namun tidak turun langsung ke lapangan," ujar mantan Kapolda Sumaetra Utara ini.
TPNPB-OB Benarkan Serangan
Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, kepada VOA membenarkan penyerangan yang dilakukan petugas gabungan keamanan Indonesia mengakibatkan pentolan dari sayap militer OPM itu tewas.
"Dalam operasi penyergapan yang dilakukan oleh TNI-POLRI telah menembak mati Kepala Staf TPNPB-OPM KODAP III Kali Kopi Timika, Hengky Wanmang," ujarnya. [aa/em]