Para pemimpin dunia akan bertemu di New York bulan ini untuk memperkuat komitmen pemberantasan polio.
Tiga negara di mana polio masih endemik – Nigeria, Pakistan dan Afghanistan – sedang melakukan kampanye imunisasi agresif untuk melakukan vaksinasi terhadap lebih banyak anak-anak untuk melawan penyakit tersebut.
Para ahli mengatakan bahwa karena India sekarang bebas polio dan jumlah kasus ada pada tingkat terendah, ini kesempatan untuk mengubah sejarah dan memberantas penyakit tersebut secara tuntas. Untuk memperkuat komitmen tersebut, sejumlah pemimpin dunia akan bertemu di New York bulan ini.
Vaksin polio oral telah mengurangi jumlah kasus polio di dunia sampai 99 persen sejak 1988. Namun dalam 10 tahun terakhir, pemberantasan sisanya merupakan tantangan.
Meski jumlah total kasus telah menurun, para ahli mengatakan bahwa setiap kali mereka memberantas habis virus tersebut di suatu negara, ia muncul di negara lain.
“Kita memiliki imunitas penduduk tertinggi di seluruh dunia saat ini, dan sekarang ini tinggal beberapa distrik dan beberapa negara dengan populasi yang terlewat dalam waktu yang cukup lama,” ujar Ellyn Ogden, koordinator pemberantasan polio dunia untuk Lembaga Pembangunan Internasional di Amerika Serika (USAID).
Dr. Liam Donaldson, kepala lembaga medis Inggris dan kepala dewan pengawas independen untuk pemberantasan polio di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa dewan tersebut terutama khawatir dengan Nigeria.
“Kabar baik yang kita miliki bercampur dengan kekhawatiran yang berlanjut,” ujar Donaldson. “Jumlah kasus menurun, namun selama setahun terakhir ada peningkatan yang mengkhawatirkan di Nigeria. Polio di Nigeria bukan hanya masalah untuk penduduk negara tersebut. Banyak wabah yang terjadi di bagian lain di Afrika terjadi karena episentrumnya ada di Nigeria, jadi [pemberantasan polio] sangat penting tidak hanya untuk Nigeria tapi juga untuk daerah lain di Afrika.”
Donaldson mengatakan bahwa program pemberantasan polio tidak berjalan semestinya untuk menghentikan penyebaran virus polio pada 2012.
Meski pemberantasan polio merupakan hal yang mendesak, Ogden mengatakan bahwa tempat-tempat terakhir, seperti Nigeria dan Pakistan, mempersulit keberhasilan program tersebut.
“Mungkin hal ini tidak akan terjadi dalam kurun waktu yang kita pikirkan atau dalam anggaran yang kita pikirkan, mungkin akan terjadi lebih lama dan memerlukan biaya yang lebih. Namun saya kira usaha dan investasi tambahan dari donor dan mitra memperlihatkan bahwa terlalu dini untuk menyerah,” Ogden menambahkan.
Donaldson mengatakan bahwa dengan adanya 125 kasus yang dilaporkan tahun ini, satu dorongan terakhir dibutuhkan untuk membawa pemberantasan polio ke garis akhir.
Para ahli mengatakan bahwa karena India sekarang bebas polio dan jumlah kasus ada pada tingkat terendah, ini kesempatan untuk mengubah sejarah dan memberantas penyakit tersebut secara tuntas. Untuk memperkuat komitmen tersebut, sejumlah pemimpin dunia akan bertemu di New York bulan ini.
Vaksin polio oral telah mengurangi jumlah kasus polio di dunia sampai 99 persen sejak 1988. Namun dalam 10 tahun terakhir, pemberantasan sisanya merupakan tantangan.
Meski jumlah total kasus telah menurun, para ahli mengatakan bahwa setiap kali mereka memberantas habis virus tersebut di suatu negara, ia muncul di negara lain.
“Kita memiliki imunitas penduduk tertinggi di seluruh dunia saat ini, dan sekarang ini tinggal beberapa distrik dan beberapa negara dengan populasi yang terlewat dalam waktu yang cukup lama,” ujar Ellyn Ogden, koordinator pemberantasan polio dunia untuk Lembaga Pembangunan Internasional di Amerika Serika (USAID).
Dr. Liam Donaldson, kepala lembaga medis Inggris dan kepala dewan pengawas independen untuk pemberantasan polio di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa dewan tersebut terutama khawatir dengan Nigeria.
“Kabar baik yang kita miliki bercampur dengan kekhawatiran yang berlanjut,” ujar Donaldson. “Jumlah kasus menurun, namun selama setahun terakhir ada peningkatan yang mengkhawatirkan di Nigeria. Polio di Nigeria bukan hanya masalah untuk penduduk negara tersebut. Banyak wabah yang terjadi di bagian lain di Afrika terjadi karena episentrumnya ada di Nigeria, jadi [pemberantasan polio] sangat penting tidak hanya untuk Nigeria tapi juga untuk daerah lain di Afrika.”
Donaldson mengatakan bahwa program pemberantasan polio tidak berjalan semestinya untuk menghentikan penyebaran virus polio pada 2012.
Meski pemberantasan polio merupakan hal yang mendesak, Ogden mengatakan bahwa tempat-tempat terakhir, seperti Nigeria dan Pakistan, mempersulit keberhasilan program tersebut.
“Mungkin hal ini tidak akan terjadi dalam kurun waktu yang kita pikirkan atau dalam anggaran yang kita pikirkan, mungkin akan terjadi lebih lama dan memerlukan biaya yang lebih. Namun saya kira usaha dan investasi tambahan dari donor dan mitra memperlihatkan bahwa terlalu dini untuk menyerah,” Ogden menambahkan.
Donaldson mengatakan bahwa dengan adanya 125 kasus yang dilaporkan tahun ini, satu dorongan terakhir dibutuhkan untuk membawa pemberantasan polio ke garis akhir.