Satu Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona 

Seorang pekerja medis di sebuah rumah sakit di Rennes, Perancis, 1 April 2020.

Pandemi virus corona mencapai tonggak sejarah yang suram ketika total penderita yang terkonfirmasi mencapai satu juta orang.

Menurut hitungan yang dilakukan Universitas Johns Hopkins lebih dari seperempat, atau 236.000 infeksi, berada di Amerika Serikat.

Jumlah kematian di seluruh dunia mencapai 51.500 orang. Italia melaporkan kematian terbanyak dengan lebih dari 13.000 dan meningkat tajam setiap hari.

Di seluruh dunia, sejumlah kematian akibat virus korona membawa malapetaka bagi beberapa pemerintahan tingkat nasional dan lokal yang berupaya mempercepat pasokan peralatan medis ke rumah-rumah sakit, bersama dengan jutaan pegawai yang di-PHK, karena banyak usaha menutup operasi bisnisnya.

Di samping itu, 6,65 juta pekerja yang menganggur di AS mengajukan klaim untuk bantuan pengangguran minggu lalu, sehingga selama tiga minggu total pengangguran menjadi lebih dari 10 juta orang.

Di China, tempat COVID-19 merebak pertama kali, 600.000 orang di provinsi Henan dikarantina. Langkah itu menandakan para pejabat China khawatir akan munculnya wabah baru.

Di Los Angeles, kota terbesar kedua AS, wali kota mendesak warga mengenakan masker di tempat umum. Para pejabat kesehatan AS mempertimbangkan perlunya memberlakukan hal yang sama bagi seluruh penduduk Amerika, tetapi sejauh ini belum membuat rekomendasi nasional.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang sedang menjalani karantina setelah dites positif virus corona, melalui pesan video

mengatakan Inggris akan "meningkatkan pengetesan besar-besaran" sebagai kunci utama untuk mengalahkan COVID-19.

Belgia, dengan jumlah infeksi relatif besar, melaporkan pada Kamis (2/4) telah mengonfirmasi lebih dari 15.000 penderita dengan lonjakan 1.000 kematian. Jumlah populasi 11,4 juta menempatkan Belgia pada tingkat 10 terbesar dunia dalam kedua kategori tersebut.

Kementerian Luar Negeri Meksiko mendesak warganya yang tinggal di negara-negara lain, terutama di Amerika Serikat, untuk tidak pulang saat pandemi berlangsung, karena berisiko membawa masuk infeksi virus tersebut.

Kementerian Kesehatan Israel mengumumkan, Kamis (2/4), bahwa Menteri Kesehatan Yaakov Litzman dinyatakan positif tertular virus corona dan menjalani karantina.

Beberapa pejabat Yunani menyatakan 119 orang di atas kapal penumpang dikonfirmasi positif mengidap COVID-19. [mg/ii]