Saudi Tolak Resolusi Baru PBB mengenai Yaman

Duta Besar Arab Saudi untuk PBB, Abdallah al-Mouallimi (foto: dok).

Pejabat PBB urusan HAM mengatakan sudah lebih dari 3.000 orang tewas dan 6.000 terluka di Yaman sejak serangan udara koalisi pimpinan Saudi dimulai setahun lalu.

Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdallah al-Mouallimi hari Jumat (4/3) mengatakan tidak perlu ada resolusi baru Dewan Keamanan mengenai tambahan bantuan kemanusiaan bagi Yaman.

Menurut al-Mouallimi, penyelesaian politik adalah satu-satunya solusi bagi Yaman yang 80 persen penduduknya sangat membutuhkan makanan dan obat. Kepada wartawan, ia mengatakan, utusan PBB untuk Yaman setuju, tidak perlu ada resolusi baru.

Juru bicara PBB mengatakan Dewan Keamanan akan membuat keputusan sendiri. Anggota dewan mulai berbicara secara tidak resmi pekan ini tentang kemungkinan resolusi baru, menyerukan dorongan kemanusiaan yang lebih besar di Yaman. Ketua Dewan saat ini, Dutabesar Angola Ismael Gaspar Martins mengatakan situasi di Yaman "berkembang menjadi sangat drastis di depan mata."

Arab Saudi memimpin koalisi Arab meluncurkan serangan udara terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman guna mengembalikan pemerintah yang diakui secara internasional ke kekuasaan penuh.

Pejabat-pejabat PBB urusan HAM mengatakan sudah lebih dari 3.000 orang tewas dan 6.000 terluka sejak serangan udara dimulai setahun lalu. Kawasan perumahan dan bangunan sipil hancur.

Sebelumnya hari Jumat, pejabat-pejabat Yaman mengatakan militan bersenjata menyerbu panti jompo di Aden, menewaskan sedikitnya 15 orang termasuk empat biarawati Kristen dari India yang bekerja sebagai perawat. Menurut saksi-mata orang-orang bersenjata mengikat manula sebelum menembak mereka.

Belum ada yang mengaku bertanggungjawab, tetapi sekutu kelompok ISIS dan separatis militan telah melakukan serangan sebelumnya di Aden. [ka/al]