New York adalah salah satu kota di Amerika yang paling parah terpukul oleh virus corona tahun lalu. Kini kota itu berusaha membuka kembali bisnisnya, organisasi komersial diizinkan beroperasi kembali, kapasitas pengunjung restoran ditingkatkan sampai 50 persen, dan teater-teater Broadway mulai beroperasi lagi. Tetapi suasana kota itu masih jauh dari normal.
Setahun ini cobaan besar untuk kota New York yang dikenal sebagai Big Apple. Lebih dari 3,5 juta orang telah pindah dari kota itu, paling tidak untuk sementara. Jumlah kunjungan turis anjlok sampai dua per tiga dan banyak tempat-tempat terkenal, yang menjadikan New York yang dijuluki “the city that never sleeps (kota yang tidak pernah tidur),” masih tutup. Tetapi akhir dari krisis ini mulai tampak, dan prospek kota ini mulai cerah lagi.
The New York Historical Society kini diizinkan beroperasi lagi, meskipun hanya pada kapasitas 50%, atau sekitar 150 tamu, dan disertai berbagai pembatasan mulai dari penempatan meja sampai antre untuk giliran ‘turun’ ke lantai dansa.
Will Joseph adalah direktur penjualan Constellation Culinary Group. Dia mengatakan, “Orang-orang mulai menelpon kembali. Ada perusahaan yang mulai mengajukan pertanyaan tentang ketersediaan tempat untuk musim gugur mendatang, ada beberapa permintaan untuk pesta pada libur akir tahun. Berbagai bisnis, juga organisasi sosial dan nirlaba. Kami sangat gembira karena akhirnya begitu banyak pembicaraan proaktif tentang acara-acara yang akan dihadiri orang secara langsung.”
Makan malam di udara terbuka kini umum terlihat di jalan-jalan New York, tetapi itu juga akan mulai berubah karena kapasitas ruang makan restoran-restoran kini diizinkan sampai 50%.
Ini merupakan perubahan yang sangat dinantikan oleh restoran Tony di Napoli di daerah perumahan elit Upper East Side.
Restoran yang lebih kecil dan milik perorangan, mungkin masih kesulitan meraih manfaat dari perizinan penggunaan ruangan makan pada kapasitas terbatas ini.
Seiring dorongan pada operasi restoran, juga datang berita bahwa teater-teater Broadway bisa mulai dibuka pada 2 April, tetapi kapasitasnya dibatasi hanya 30 persen, dan tidak boleh melebihi 100 penonton.
Your browser doesn’t support HTML5
Sebenarnya berita ini mengagetkan para operator teater-teater ini. Banyak dari mereka yang belum bisa memanfaatkannya sampai musim panas atau musim gugur mendatang. Kristin Marting adalah Direktur Artistik dari HERE Arts Center.
"Tanggal yang diberikan kepada kami jauh lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan teater-teater ini untuk menanggapinya. Artis-artis kami belum divaksinasi. Kami tidak memiliki dana untuk pekerjaan-pekerjaan yang perlu dilakukan bagi pengoperasian kembali teater kami secara aman, baik bagi penonton maupun artis kami. Juga, para artis harus melakukan latihan dulu.”
Penghapusan pembatasan ini disambut gembira oleh banyak penduduk kota New York. Meskipun, akibat banyaknya regulasi yang terkait dengan usaha pembukaan ini, butuh waktu bagi Big Apple untuk secara bertahap menelusuri jalur sulit, kembali ke situasi yang normal. [jm/ka]