Sedikit Dukungan Politik bagi Perubahan Batas Usia Pembeli Senjata

Presiden AS Donald Trump menulis cuitan di Twitter bahwa "perbaikan dan pengetatan pemeriksaan latar belakang untuk pembelian senjata, akan sepenuhnya didukung." (Foto: ilustrasi).

Presiden Amerika, Donald Trump mengatakan Senin (12/3), ia menunggu hasil dari kasus pengadilan, sebelum memutuskan apakah akan mengambil tindakan untuk meningkatkan usia untuk membeli senjata api, namun mengakui bahwa hanya ada sedikit dukungan politik untuk melakukannya.

Beberapa jam setelah pejabat Gedung Putih menguraikan perubahan UU senjata api yang hendak mereka berlakukan, setelah terjadi insiden penembakan mematikan bulan lalu di sebuah sekolah di Florida yang menewaskan 17 orang, Trump menulis cuitan di Twitter bahwa "perbaikan dan pengetatan pemeriksaan latar belakang untuk pembelian senjata, akan sepenuhnya didukung."

Dia mengatakan, “bump stocks” alat yang meningkatkan daya tembak beberapa jenis sepapan serbu "akan segera dilarang."

Sebagai tambahan, katanya, "guru yang sangat terlatih menembak akan diizinkan untuk membawa senjata secara tersembunyi di sekolah seandainya Undang-undang Negara Bagian membolehkannya."

Tetapi Trump menambahkan, dia telah menunda kenaikan usia minimum untuk pembelian senjata, dari usia 18 menjadi 21 tahun, "sambil mencermati kasus pengadilan dan keputusannya sebelum bertindak."

Florida memberlakukan undang-undangnya sendiri pekan lalu yang melarang pembelian senjata api oleh siapapun yang berusia di bawah 21 tahun.

Kelompok pelobi Asosiasi Senapan Nasional atau NRA mengajukan tuntutan hukum yang menantang UU tersebut, menyebutnya sebagai "penghinaan" terhadap Amandemen Kedua Konstitusi AS, yang oleh banyak orang dianggap sebagai merestui. [ps/jm]