Hujan lebat mengguyur ibu kota keuangan Pakistan, Karachi, selama lima hari berturut-turut. Banjir kian meluas dan sedikitnya 20 orang lagi dilaporkan tewas, Jumat (28/8).
Pihak berwenang mengatakan, curah hujan setinggi 76 sentimeter telah jatuh di kota itu sejak Minggu (23/8). Tim-tim SAR dikerahkan untuk menemukan dan menyelamatkan para korban di kawasan-kawasan permukiman yang terendam air dengan menggunakan perahu.
BACA JUGA: Militer Pakistan akan Kerahkan Helikopter untuk Bantu Korban BanjirTerputusnya aliran listrik semakin menyengsarakan banyak warga kota berpenduduk 15 juta orang itu. Sejumlah pekerja terpaksa tinggal di kantor-kantor mereka, sementara yang lainnya di tempat-tempat terbuka karena tidak adanya transportasi untuk pulang ke rumah di banyak bagian di Karachi. Ratusan kendaraan terhanyut banjir di banyak jalan di kota itu.
Sedikitnya delapan orang tewas setelah sebuah tembok ambruk diterjang banjir. Beberapa di antara mereka adalah anak-anak yang sedang bermain pada saat itu. Korban tewas terkait banjir juga dilaporkan di berbagai lokasi di Karachi dalam 24 jam terakhir. Pihak berwenang melaporkan, lebih dari 40 orang tewas akibat banjir dalam beberapa pekan terakhir di Karachi.
Dalam skala nasional, sekitar 120 orang dilaporkan tewas dalam insiden terkait banjir di Pakistan sejak Juni lalu. Bencana alam ini berlangsung sementara pihak berwenang kesulitan menanggulangi wabah virus corona yang telah menewaskan hampir 6.300 orang sejak Februari.
Setiap tahun, banyak kota di Pakistan kesulitan menanggulangi banjir yang diakibatkan musim hujan tahunan. Banyak pihak mengecam pemerintah karena buruknya perencanaan tata wilayah. Musim hujan berlangsung dari Juli hingga September. [ab/uh]