Sedikitnya 234 Tewas, Cedera dalam Kekerasan Geng di Haiti

Sejumlah pengendara motor melewati penghalang jalan yang sengaja dibakar dalam konflik antara geng di Port-au-Prince, Haiti, 13 Juli 2022. (Foto: Ralph Tedy Erol/Reuters)

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, Sabtu (16/7), bahwa kekerasan geng menewaskan atau melukai sedikitnya 234 orang pada 8-12 Juli di Cite Soleil, permukiman miskin dan padat di Ibu Kota Haiti, Port-au-Prince.

Kerusuhan itu pecah antara dua geng yang bersaing. Polisi yang kekurangan peralatan dan sumber daya manusia, gagal untuk mengatasinya. Akibatnya, banyak warga terperangkap di rumah mereka, tidak bisa keluar bahkan untuk mendapatkan makanan dan air.

Karena banyak rumah di permukiman kumuh itu terbuat dari seng, sejumlah warga ikut jadi korban peluru nyasar. Ambulans juga tidak dapat mencapai mereka yang membutuhkan.

"Kebanyakan korban tidak terlibat secara langsung dalam geng-geng, namun menjadi sasaran langsung elemen-elemen geng. Kami juga menerima laporan baru tentang kekerasan seksual," kata juru bicara kantor HAM PBB Jeremy Laurence.

Awal pekan ini, Jaringan Pertahanan HAM Nasional, sebuah organisasi Haiti, menyebutkan 89 orang telah tewas, 74 terluka dan 16 belum diketahui nasibnya.

Selama enam bulan dari Januari hingga Juni, kantor HAM PBB menyebutkan total korban tewas sebanyak 934 orang dan 684 orang terluka. Sebanyak 680 penculikan juga terjadi dalam periode itu, katanya. [vm/ft]