Para pejabat Ukraina mengatakan Senin (16/1) jumlah korban tewas akibat serangan rudal Rusia di sebuah gedung apartemen di Dnipro telah meningkat menjadi 35 orang, sementara kru penyelamat masih mencari korban di bawah reruntuhan.
Gubernur daerah Dnipropetrovsk Valentyn Reznichenko mengatakan lewat media sosial bahwa serangan itu telah melukai 75 orang dan nasib 35 lainnya belum diketahui.
Menurut komando Angkatan Udara Ukraina, serangan rudal pada hari Sabtu melibatkan rudal Kh-22 yang diluncurkan dari wilayah Kursk. Pejabat militer mengatakan pasukan Ukraina menembak jatuh 21 dari total 33 rudal yang ditembakkan Rusia pada hari itu, tetapi Ukraina tidak memiliki sistem yang mampu mencegat Kh-22.
Kementerian Pertahanan Rusia mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal di seluruh Ukraina tetapi tidak menyebutkan serangan terhadap bangunan tempat tinggal Dnipro itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dalam pidato malam hari Minggu bahwa dia berterima kasih atas ungkapan dukungan dari seluruh dunia setelah serangan itu. Dia menambahkan bahwa “sangat penting bahwa orang normal bersatu dalam menanggapi teror.”
BACA JUGA: Rudal Hantam Apartemen di Ukraina, Nasib Puluhan Warga Belum JelasDia menyalahkan orang-orang di Rusia “yang bahkan sekarang tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun kecaman.”
Sementara itu, negara tetangga Ukraina di sebelah utara, Belarus, memulai latihan militer bersama dengan Rusia pada hari Senin (16/1).
Kementerian Pertahanan Belarus mengatakan latihan akan berlangsung hingga 1 Februari dan memanfaatkan semua lapangan terbang militer di negara itu. [lt/ab]