Pemerintah Irak mengatakan sedikitnya 41 orang tewas hari Minggu (20/10) dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan bunuh diri dan ledakan bom di propinsi Anbar.
Serangan paling mematikan itu terjadi di sebuah café yang sedang ramai di daerah Syiah – Baghdad barat daya, di mana lebih dari 35 orang tewas dan 40 lainnya luka-luka ketika serangan bunuh diri itu terjadi hari Minggu (20/10).
Sementara itu di utara ibukota Baghdad, pihak berwenang mengatakan sebuah bom mobil yang menarget rumah seorang pejabat polisi, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 10 lainnya.
Belum ada pihak yang mengklaim tanggung jawab, tetapi cabang al-Qaida di Irak secara luas diketahui berada di balik serangkaian pembunuhan baru-baru ini, untuk mengacaukan pemerintahan yang dipimpin kelompok Syiah.
Data PBB menunjukkan lebih dari lima ribu orang tewas dalam beberapa serangan militan di Irak sejak bulan April lalu, ketika pasukan keamanan yang didominasi warga Syiah menyerang sebuah kamp demonstran kelompok Sunni di utara Baghdad.
Para analis mengingatkan peningkatkan aksi kekerasan – yang terburuk sejak tahun 2008 – telah mengancam kembali meluasnya pembunuhan sektarian yang mendorong Irak ke tepi perang saudara, beberapa tahun setelah invasi yang dipimpin Amerika tahun 2003.
Sementara itu di utara ibukota Baghdad, pihak berwenang mengatakan sebuah bom mobil yang menarget rumah seorang pejabat polisi, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 10 lainnya.
Belum ada pihak yang mengklaim tanggung jawab, tetapi cabang al-Qaida di Irak secara luas diketahui berada di balik serangkaian pembunuhan baru-baru ini, untuk mengacaukan pemerintahan yang dipimpin kelompok Syiah.
Data PBB menunjukkan lebih dari lima ribu orang tewas dalam beberapa serangan militan di Irak sejak bulan April lalu, ketika pasukan keamanan yang didominasi warga Syiah menyerang sebuah kamp demonstran kelompok Sunni di utara Baghdad.
Para analis mengingatkan peningkatkan aksi kekerasan – yang terburuk sejak tahun 2008 – telah mengancam kembali meluasnya pembunuhan sektarian yang mendorong Irak ke tepi perang saudara, beberapa tahun setelah invasi yang dipimpin Amerika tahun 2003.