Sejumlah migran yang kelelahan dan terdampar di sebuah jembatan di Guatemala, yang berbatasan dengan Meksiko, hari Sabtu (20/10) memutuskan untuk berenang menuju ke Meksiko. Lainnya membayar warga setempat sebesar satu dolar dua puluh lima sen untuk menyeberangkan mereka dengan rakit yang terbuat dari ban karet sangat besar.
Polisi Meksiko mengetahui upaya para migran tersebut, tetapi mereka juga disibukkan dengan ribuan migran lain yang memadati jembatan, berlomba-lomba memasuki Meksiko; perhentian terakhir dalam perjalanan menuju ke Amerika.
Presiden Donald Trump telah memperingatkan bahwa sekelompok migran yang datang berbondong-bondong ke Amerika, diawali dari Honduras dan kini mencapai Guatemala, harus dihentikan sebelum mencapai Amerika. Trump menjadikan isu migran ini sebagai isu politik menjelang pemilu paruh waktu untuk memilih anggota-anggota Kongres November mendatang. Trump juga mengancam akan memotong bantuan bagi kawasan itu, menutup perbatasan Amerika-Meksiko dan mengerahkan pasukan ke sana jika Meksiko gagal menghentikan para migran tersebut.
Palang Merah, dalam pernyataan tertulis hari Sabtu, mengatakan “banyak orang yang mereka dukung – yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak – menderita karena dehidrasi, infeksi perut, dan luka-luka di bagian kaki karena menempuh perjalanan darat yang sangat panjang.”
Direktur Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah Untuk Kawasan Amerika Walter Cotte, dalam pernyataan tertulis, mengatakan “sangat penting menjaga martabat dan keamanan keluarga para migran, dan agar mereka senantiasa tetap bersama-sama.”
Meksiko telah menolak masuknya massa migran itu di jembatan yang membatasi kedua negara, tetapi menerima sekelompok kecil migran untuk menjalani proses imigrasi. Sebagian individu harus menunjukkan paspor atau visa untuk dapat menyebrangi perbatasan, atau mengajukan status pengungsi.
Pemerintah Meksiko telah meminta bantuan dari UNHCR untuk membantu memproses para migran yang mengklaim status pengungsi, sehingga dapat membubarkan massa migran yang terus berdatangan itu. [em]