Donald Trump dievakuasi dari panggung saat kampanye di Butler, Pennsylvania setelah terdengar suara tembakan di antara kerumunan massa, sejumlah kantor berita melaporkan.
Mantan presiden dan bakal calon presiden dari Partai Republik itu sedang memamerkan grafik jumlah penyeberangan migran di perbatasan selama rapat umum terakhirnya sebelum Konvensi Nasional Partai Republik dibuka pada Senin (15/7) ketika suara letusan senjata mulai terdengar di antara kerumunan.
Trump terlihat mengulurkan tangan kanannya ke lehernya. Tampak ada darah di wajahnya.
Dia dengan cepat merunduk di belakang anak tangga ketika agen dari pasukan pelindung bergegas ke panggung dan teriakan terdengar di antara kerumunan massa yang berjumlah ribuan orang. Suara tembakan terus berlanjut saat para agen merawatnya di atas panggung.
Penonton bersorak saat dia bangkit kembali dan mengepalkan tinjunya ke udara Iring-iringan mobilnya telah meninggalkan tempat tersebut.
Trump dilaporkan dalam keadaan baik. Namun, sejauh ini masih belum banyak informasi yang tersedia tentang insiden tersebut.
"President Trump berterima kasih kepada para petugas penegak hukum dan penanggap darurat atas aksi cepat mereka dalam aksi yang mengerikan itu. Dia baik-baik saja dan sedang menjalani pemeriksaan di fasilitas medis setempat. Perincian selanjutnya akan diberikan," kata juru bicara Trump, Steven Cheung dalam pernyataannya.
Tersangka penembakan tewas
Polisi mulai mengosongkan tempat pekan raya tak lama setelah Trump meninggalkan panggung yang oleh petugas setempat digambarkan sebagai tempat kejadian perkara.
Dinas Rahasia Amerika Serikat (AS) dan lembaga penegak hukum lainnya tidak segera menanggapi pesan untuk mengonfirmasi kejadian itu tersebut.
Sementara itu, laporan kantor berita Reuters yang mengutip laporan koran Washington Post mengatakan terduga pelaku penembakan dan seorang pengunjung kampanye tewas, sedangan satu orang dalam kondisi kritis. Washington Post mengutip pernyataan dari jaksa Butler County
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Mike Johnson dalam pernyataannya melalui X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, mengatakan dia mendoakan Trump.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dilaporkan sudah menerima informasi awal mengenai insiden pada kampanye mantan presiden Trump itu. [ft/dw]