Sekjen PBB Ban Ki-moon hari Rabu (19/3) menuju Moskow dan Kyiv dalam upaya membantu mencapai penyelesaian secara diplomatik krisis di semenanjung Krimea.
Kantor Sekjen PBB mengatakan Ban Ki-moon akan tiba di ibukota Rusia hari Kamis (20/3) dan akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Ia juga akan berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan pejabat-pejabat senior lain.
Hari Jumat Ban Ki-moon akan meneruskan lawatannya ke Ukraina di mana ia akan bertemu dengan Presiden interim Oleksndr Turchynow dan Perdana Menteri interim Arseniy Yatsenyuk serta pejabat-pejabat penting lainnya.
Juru bicara PBB Farhan Haq menegaskan Sekjen PBB mengharapkan tercapai adanya penyelesaian diplomatik atas situasi di Ukraina.
"Ia (Ban Ki-moon) terus menyerukan peredaan situasi dan sikap menahan diri dan ia akan menekankan hal itu dengan pihak berwenang Rusia dan Ukraina. Ban Ki-moon yakin fokusnya harus mengupayakan dialog langsung antara Rusia dan Ukraina untuk menyetujui langkah-langkah spesifik yang akan melapangkan jalan menuju penyelesaian diplomatik. Ban Ki-moon yakin jalan menuju penyelesaian diplomatik masih terbuka jika pihak-pihak yang bersangkutan memilih untuk menempuhnya," kata Haq,
Hari Minggu, kawasan Krimea di Ukraina melakukan referendum yang disiapkan secara tergesa-gesa diawasi ribuan tentara Rusia, dan memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina untuk bergabung dengan federasi Rusia. Pihak berwenang Ukraina telah menyatakan referendum itu tidak sah berdasarkan konstitusi negara itu.
Pada lawatan singkat ini, selagi berada di Kyiv, Sekjen PBB juga akan bertemu dengan misi pemantau HAM PBB. PBB telah mengupayakan agar para pemantau ditempatkan di Krimea untuk menilai situasi di lapangan.
Asisten Sekjen PBB untuk HAM, Ivan Simonovic haru saja kembali dari kunjungan ke Ukraina. Ia akan memberi penjelasan singkat mengenai temuannya kepada Dewan Keamanan dalam sidang Rabu sore.
Wakil Sekjen PBB Jan Eliasson juga akan memberikan penjelasan kepada anggota DK mengenai perkembangan terakhir di Ukraina.
Hari Jumat Ban Ki-moon akan meneruskan lawatannya ke Ukraina di mana ia akan bertemu dengan Presiden interim Oleksndr Turchynow dan Perdana Menteri interim Arseniy Yatsenyuk serta pejabat-pejabat penting lainnya.
Juru bicara PBB Farhan Haq menegaskan Sekjen PBB mengharapkan tercapai adanya penyelesaian diplomatik atas situasi di Ukraina.
"Ia (Ban Ki-moon) terus menyerukan peredaan situasi dan sikap menahan diri dan ia akan menekankan hal itu dengan pihak berwenang Rusia dan Ukraina. Ban Ki-moon yakin fokusnya harus mengupayakan dialog langsung antara Rusia dan Ukraina untuk menyetujui langkah-langkah spesifik yang akan melapangkan jalan menuju penyelesaian diplomatik. Ban Ki-moon yakin jalan menuju penyelesaian diplomatik masih terbuka jika pihak-pihak yang bersangkutan memilih untuk menempuhnya," kata Haq,
Hari Minggu, kawasan Krimea di Ukraina melakukan referendum yang disiapkan secara tergesa-gesa diawasi ribuan tentara Rusia, dan memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina untuk bergabung dengan federasi Rusia. Pihak berwenang Ukraina telah menyatakan referendum itu tidak sah berdasarkan konstitusi negara itu.
Pada lawatan singkat ini, selagi berada di Kyiv, Sekjen PBB juga akan bertemu dengan misi pemantau HAM PBB. PBB telah mengupayakan agar para pemantau ditempatkan di Krimea untuk menilai situasi di lapangan.
Asisten Sekjen PBB untuk HAM, Ivan Simonovic haru saja kembali dari kunjungan ke Ukraina. Ia akan memberi penjelasan singkat mengenai temuannya kepada Dewan Keamanan dalam sidang Rabu sore.
Wakil Sekjen PBB Jan Eliasson juga akan memberikan penjelasan kepada anggota DK mengenai perkembangan terakhir di Ukraina.