Sekjen PBB Kritik AS karena Potong 'Dana Kependudukan'

Pemerintah Amerika memotong dana Population Fund atau Dana Kependudukan PBB, UNFPA (foto ilustrasi: situs UNFPA).

Sekjen PBB, António Guterres “sangat menyesalkan” keputusan Amerika memotong dana untuk PBB, Population Fund atau Dana Kependudukan yang memberikan perawatan bagi jutaan wanita dan anak perempuan di seluruh dunia.

Pemerintahan Trump mengatakan hari Senin (3/4), tidak akan mendanai program ini lagi, karena program itu “mendukung, atau ikut dalam program aborsi paksa dan sterilisasi tanpa pengawasan” di China.

Seorang juru bicara Guterres mengatakan Selasa, kepala PBB itu percaya keputusan ini “didasarkan pada persepsi yang tidak akurat tentang sifat dan pentingnya pekerjaan UNFPA" dan ia mendesak para donor untuk meningkatkan dukungan mereka pada dana tersebut.

Pada tahun 2015, UNFPA menerima sumbangan $979 juta untuk berbagai programnya di lebih dari 150 negara. Amerika menyediakan hampir $76 juta sebagai anggaran inti dan program-program khusus, sehingga Amerika adalah salah satu donor internasional teratas.

UNFPA mengeluarkan pernyataannya hari Selasa, menolak tuduhan AS bahwa badan itu mendukung aborsi dan sterilisasi paksa di China.

Selama puluhan tahun, China memiliki “kebijakan satu anak” dan tahun lalu diubah menjadi “kebijakan dua anak,” yang dituduh Amerika menggunakan sterilisasi dan aborsi paksa. [ps/ii]