Sekjen PBB Sambut Baik Persetujuan Sudan-Sudan Selatan

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyambut baik kesepakatan yang telah dicapai Sudan dan Sudan Selatan (Foto: dok).

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyambut baik kesepakatan mengenai keamanan dan kerjasama yang dicapai oleh Sudan dan Sudan Selatan.
Presiden Sudan, Omar al-Bashir, dan Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir, menanda-tangani kesepakatan tersebut dalam upacara di Addis Ababa, Ethiopia, setelah empat hari melakukan pembicaraan.

Ban memuji kedua pemimpin karena memilih perdamaian bukan perang, tetapi ia menyayangkan mereka tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai satu daerah kaya minyak yang disengketakan. Ia mendesak kedua negara agar meneruskan usaha mereka untuk menyelesaikan masalah daerah yang dipertentangkan itu.

Sekjen PBB juga mengutarakan keprihatinan mengenai krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di negara-negara bagian di Sudan, Kordofan Selatan dan Blue Nile, yang telah dilanda pertempuran utara-Selatan.

Persetujuan itu menciptakan zona bebas militer di perbatasan kedua negara dan dilanjutkannya ekspor minyak dari Sudan Selatan melalui Sudan utara. Dan satu persetujuan lagi yang menetapkan terciptanya "perbatasan lunak” yang akan mengizinkan orang, barang, dan ternak bergerak bebas melintasi perbatasan.

Kedua Sudan masih tetap belum dapat menyepakati siapa yang akan menguasai daerah Abyei yang menghasilkan minyak dan daerah perbatasan lain.

Walaupun demikian, Presiden Sudan Selatan, Kiir, menyambut baik persetujuan hari Kamis itu sebagai suatu terobosan besar.

Utara dan Selatan pernah berperang dalam perang saudara selama 21 tahun yang menghasilkan kemerdekaan Selatan bulan Juli tahun 2011.