Sekjen PBB Serukan Dihentikannya Pertempuran di Suriah

  • Lisa Schlein

Sekjen PBB Antonio Guterres berbicara dengan Menlu Korea Selatan Kang Kyung-wha di Jenewa, Swiss, Senin (26/2).

Sekjen PBB Antonio Guterres mengecam tidak dilaksanakannya resolusi PBB mengenai gencatan senjata 30 hari di Suriah. Berpidato pada pembukaan sidang empat Minggu Dewan HAM PBB, Guterres menyerukan segera dihentikannya pertempuran.

Pasukan pemerintah Suriah mulai membom kawasan yang dikuasai pemberontak di Ghouta Timur, pinggiran Damaskus, hanya beberapa jam setelah Dewan Keamanan mengesahkan kesepakatan gencatan senjata.

Terkejut atas perkembangan ini, Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan di depan para delegasi Dewan HAM bahwa resolusi Dewan Keamanan hanya bermakna jika dilaksanakan dan dipertahankan secara efektif.

“Itulah mengapa saya berharap resolusi ini segera dilaksanakan, khususnya untuk memastikan pengantaran bantuan dan layanan kemanusiaan secara aman, evakuasi warga yang sakit dan cedera kritis dan untuk menghindari penderitaan rakyat Suriah. Ghouta Timur tidak dapat menunggu, sudah saatnya menghentikan neraka dunia ini.”

((END ACT))

Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Zeid Ra’ad Al Hussein, terang-terangan menyebut siapa yang bersalah dalam kekejaman yang terus berlanjut di bagian-bagian dunia yang dikoyak konflik. Zeid menyebut Ghouta Timur dan wilayah-wilayah terkepung lain di Suriah, Kasai di Kongo, Taiz di Yaman, Burundi, dan Rakhine di Myanmar sebagai tempat-tempat pembantaian manusia di dunia sekarang ini.

((ZEID ACT))

“Yang bertanggung jawab atas terus berlanjutnya penderitaan adalah kelima negara anggota tetap Dewan Keamanan. Selama veto digunakan untuk menghalangi tindakan bersama, ketika tindakan sangat dibutuhkan, ketika tindakan dapat mengurangi penderitaan ekstrem orang tak bersalah, maka kelima negara anggota itulah yang harus mempertanggungjawabkan keputusan mereka kepada para korban.”

((END ACT))

Zeid memuji Perancis dan Inggris yang memperjuangkan kode perilaku penggunaan veto; namun ia mengecam ketiga negara anggota lain – Tiongkok, Rusia, dan Amerika – yang menurutnya telah telah menyalahgunakan tanggung jawab mereka. Ia menyerukan agar mereka berhenti menggunakan veto secara destruktif. (ds)