Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata di Ghouta Timur

Seorang pria membopong anak laki-laki yang terluka di Kota Hamouriyeh, yang dikuasai dan dan dikepung pemberontak di timur Ghouta, dekat Damascus, Suriah, 21 Februari 2018.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres meminta Dewan Keamanan untuk menyetujui gencatan senjata 30 hari yang mendesak di Suriah dan membantu 400.000 penduduk yang terkepung di Ghouta timur. Kata Guterres penduduk di Ghouta "hidup di neraka dunia."

"Saya yakin Ghouta Timur tidak bisa menunggu," kata Guterres tentang daerah kantong pemberontak yang dikepung oleh pasukan pro-pemerintah sejak 2013.

"Saya mohon kepada semua pihak yang terlibat, agar menghentikan segera semua kegiatan perang di Ghouta Timur, sehingga memungkinkan bantuan kemanusiaan menjangkau semua orang yang membutuhkan."

Baca: Korban Tewas di Suriah Terus Bertambah

Tahun lalu, daerah kantong itu ditunjuk sebagai satu dari empat zona "de-eskalasi" dalam sebuah kesepakatan dengan pendukung Presiden Bashar al-Assad, Rusia dan Iran, bersama dengan Turki.

Namun pertempuran meningkat baru-baru ini karena operasi besar-besaran yang dilancarkan militer Suriah dan pasukan sekutunya untuk merebut kembali wilayah tersebut. Ghouta Timur adalah salah satu wilayah terakhir di dekat Damaskus yang masih di bawah kekuasaan oposisi bersenjata. [as/al]